Adsense

Tampilkan postingan dengan label bisnis makanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bisnis makanan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Juli 2014

HANGAT PELUANG BISNIS PENGANAN DIMSUM

Kuliner dimsum mulai marak di dalam negeri. Dulu, makanan ini hanya dijumpai di restoran-restoran China, tetapi kini dimsum sudah cukup mudah didapat di pusat perbelanjaan hingga kelas pinggir jalan. Pemain baru bermunculan, lantaran makanan ini bisa diterima lidah orang Indonesia dan cukup mengenyangkan.

Salah satu yang sedang berkembang di Surabaya, Jawa Timur, adalah Warung Dimsum Mbledos milik Nurcahyo. Pria yang akrab disapa Yoyo ini merintis usaha ini sejak 2012. Kemudian, pada tahun lalu, ia menawarkan kemitraan.

Sejauh ini, sudah ada 34 gerai Dimsum Mbledos yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Rinciannya, 30 gerai milik mitra dan empat gerai pusat.

Warung Dimsum Mbledos menyajikan 30 varian menu, antara lain, pangsit, dumpling, hakao, bakpao pandan, bakpao moca, xiang long bao, dan mantau. Kata Yoyo, selain sajian dimsum, ia juga mengemas menu hasil paduan dimsun dan makanan khas Jepang. "Misalnya di dalam dimsum, saya campur dengan sushi," paparnya.

Satu porsi dibanderol mulai Rp 6.500 hingga Rp 7.000. Namun, harga tersebut bisa disesuaikan dengan daerah tempat gerai berada.

Tertarik menjadi mitra Warung Dimsum Mbledos? Yoyo menyiapkan beberapa paket investasi, yang disesuaikan dengan luas resto dan jumlah kursi. Harga paket kemitraan mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 250 juta. Nantinya, mitra akan mendapatkan peralatan lengkap, bahan baku dimsum, pelatihan seragam karyawan, dan pemasaran.

Setiap mitra wajib menyiapkan tempat yang bisa memuat minimal 30 kursi.

Laba bersih 30%

Mengacu pada gerai yang sudah beroperasi, dalam sehari, mitra bisa menghabiskan 500 - 750 porsi dimsum. Jadi, mitra bisa meraup omzet bersekitar Rp 100 juta hingga Rp 150 juta per bulan. "Omzet mitra bisa lebih besar jika gerainya ditempatkan di dalam mal, atau lokasi-lokasi strategis," klaim Yoyo.

Apabila, target keuntungan bersih sekitar 30% bisa tercapai, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam waktu enam bulan. 

Yoyo akan lebih ekspansif pada tahun ini. Ia akan merambah wilayah Jakarta dan Jawa Barat. "Saat ini kami sedang persiapan untuk buka gerai mitra di Jakarta," ucapnya.

Pengamat Waralaba Pietra Sarosa menilai, peluang bisnis dimsum akan semakin  menarik di tanah air. Namun, para pemilik usaha harus rajin membuat variasi menu yang baru. Pasalnya, pesaing baru akan semakin banyak di bisnis dimsum ini.

Dengan biaya investasi cukup besar yang ditawarkan Dimsum Mbledos, Pietra menyarankan mitra memperhatikan terlebih dahulu bagaimana pusat memasarkan bisnis dimsum ini. "Supaya balik modalnya sesuai dengan apa yang ditargetkan pihak pusat. Lokasi juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan tipe kuliner yang ditawarkan," sarannya. (sumber : kontan.co.id)

Senin, 14 Juli 2014

PISANG KEJU KADABRA MENCARI MITRA USAHA


Tawaran usaha camilan pisang terus bermunculan. Salah satu pengusaha kuliner yang saat ini sedang gencar menawarkan kemitraan ialah Ridfan Paesa dari Surabaya. Mengusung brand Pisang Keju Kadabra, ia menawarkan menu pisang yang dicampur dengan taburan keju dan susu. 
Dia mengaku memiliki resep rahasia untuk membuat taburan keju dan bahan baku lain yang digunakan untuk membuat menu ini. Alhasil, dia mengklaim rasanya lebih nikmat dibanding produk sejenis lainnya.
Ridfan mendirikan usaha ini sejak April 2014. Kini dia baru memiliki satu gerai di Surabaya. Rencananya setelah Lebaran, Ridfan akan membuka dua cabang lagi miliknya yang juga berlokasi di Surabaya.
Pada saat yang sama dia juga menawarkan kemitraan usaha kepada masyarakat. Lantaran masih anyar, saat ini dia belum memiliki mitra usaha. Namun, dia mengklaim sudah ada beberapa pihak yang tertarik untuk menjalin kerjasama.
Tertarik menjadi mitra Pisang Keju Kadabra? Ridfan menawarkan paket investasi senilai Rp 6 juta. Dengan investasi itu, mitra berhak mendapatkan bahan baku awal, booth, peralatan memasak dan pelatihan.
Hitungan dia, satu gerai bisa meraih omzet sekitar Rp 9 juta per bulan. Itu dengan asumsi penjualan sekitar 50 porsi per hari. Harga jual satu porsi Rp 6.000. Namun hitungan Ridfan, "Omzet setiap gerai bisa lebih besar dari itu jika lokasi usaha mitra cukup strategis," ujarnya.
Setelah dikurangi biaya sewa tempat, pembelian bahan baku, gaji pegawai dan biaya operasional, mitra bisa meraup laba bersih sekitar Rp 2,25 juta per bulan. Artinya, balik modal sekitar tiga bulan.
Untuk menjaga kualitas rasa di setiap gerai, Ridfan menyarankan mitra untuk membeli bahan baku dari pusat. Menu yang ditawarkan Pisang Keju Kadabra ada dua, yakni rasa orisinal dengan tambahan susu putih atau satu lagi dengan susu cokelat.  (sumber : kontan.co.id)

Jumat, 11 Juli 2014

REZEKI LEBARAN KUE KERING KARAKTER KARTUN


Kue atau cookies karakter kini sedang naik daun. Bentuknya yang lucu-lucu seperti aneka tokoh kartun, angka atau abjad ditambah warna yang menarik, membuat cookies karakter memiliki banyak peminat. Apalagi di bulan puasa seperti ini, permintaan kue kering ini pun membeludak untuk persiapan lebaran. Para produsen kue pun meraup omzet berlipat.
Hari Idul Fitri tinggal beberapa minggu lagi. Ini merupakan pertanda baik bagi para pengusaha kue kering. Pasalnya, mereka tentu akan kebanjiran pesanan. Maklum, saat ini kebanyakan orang memilih untuk membeli kue ketimbang membuat sendiri.
Aisyah Baidah, produsen kue asal Bandung ini misalnya, dia mengaku sudah kewalahan menerima pesanan kue kering. Pada momen seperti ini dia bisa menerima pesanan hingga 1.000 stoples per minggu.
Padahal di bulan-bulan normal, Aisyah hanya memproduksi sekitar 200 stoples per bulan. Untuk memenuhi seluruh pesanan, saat ini dia dibantu 15 karyawan.
Ingin memberikan tampilan yang unik dan menarik, Aisyah membuat kue kering berkarakter seperti kue nastar Anggry Bird, kue kering Doraemon, Hello Kitty dan lainnya sejak tahun 2013.
Harga jual kue buatannya sebesar Rp 45.000 per stoples. Tetapi, untuk para pelanggan yang membeli lebih dari dua stoples,  diberikan harga spesial yaitu Rp 35.000 per stoples. Sedangkan, untuk para tengkulak yang memesan minimal 60 stoples diberikan harga khusus yaitu Rp 30.000 per stoples.
Pesanan yang datang hampir dari seluruh wilayah Indonesia beberapa diantaranya seperti Kalimantan, Bandung, Jakarta dan Sumatera. Lantaran permintaan membeludak, omzet yang dia dapat pun berlipat. Dalam seminggu Aisyah mengaku dapat mengantongi omzet sekitar Rp 30 juta hingga Rp 35 juta. "Keuntungannya saya bisa dapat lebih dari 100%," katanya.
Pemain lainnya yang juga menggeluti bisnis kue kering adalah Ivana Indriany. Wanita yang juga pemilik Key’s Cake ini baru awal tahun ini bergabung menjadi agen kue kering berkarakter.
Ivana memilih untuk menjadi agen kue berkarter ini karena bentuknya yang unik dan tidak banyak orang yang mampu untuk membuatnya sendiri. Lagipula, kue ini memang sedang naik daun. Ivana mengatakan, kue nastar Anggry Bird adalah karakter favorit para pelanggan saat ini.
Ivana pun sudah memiliki banyak pelanggan di berbagai daerah. Baru-baru ini dia mengirimkan kue kering berkarakter ke Kalimantan, Surabaya, Sidoarjo dan lainnya.
Ivana mengatakan, selama bulan Ramadan jumlah pesanan kue kering berkarakter sudah meningkat lebih dari 100% dari jumlah pesanan di hari-hari biasanya. Biasanya dia hanya mendapatkan pesanan sekitar 1 lusin–2 lusin per hari. Tetapi saat ini permintaan bisa mencapai lebih dari 5 lusin per hari. Ivana membandrol harga kuenya seharga Rp 45.000 per stoplesnya.
Tapi Ivana enggan mengatakan jumlah omzet yang didapat ketika permintaan sedang tinggi seperti ini. Jika dihitung-hitung penjualan saat ini sekitar 60 stoples per hari, artinya Ivana bisa meraup omzet sekitar Rp 2,7 juta per hari atau dia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 80 juta.(sumber : kontan.co.id)

Selasa, 08 Juli 2014

HANGATNYA TAWARAN USAHA ROTI BAKAR


Menyantap roti bakar di pagi hari untuk sarapan atau  untuk camilan di sore atau malam hari sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Peminatnya pun tidak mengenal usia. Lantaran potensinya besar, banyak pelaku usaha membuka gerai roti bakar yang juga bisa digunakan sebagai tempat kongko dengan teman dan kolega.
Salah satu pelaku usaha kuliner yang menjalankan usaha itu adalah Dheny Dhelanto. Lewat bendera usaha Dapoer Roti Bakar, Dheny menjalankan usaha ini sejak tahun 2011 di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah tiga tahun berjalan, Dheny mulai menawarkan kemitraan pada Februari 2014.
Saat ini dia baru memiliki satu mitra yang berlokasi di Summarecon Serpong, Tangerang. Sedangkan gerai milik sendiri ada satu di Pasar Minggu yang juga digunakan sebagai pusat pengolahan bahan baku. Gerai ini buka selama 24 jam. Selain itu, si empunya usaha menyajikan roti dan selai yang diproduksi sendiri dengan resep rahasia turun temurun.
Bagi mitra yang tertarik berbisnis roti bakar, paket investasi yang ditawarkan sebesar Rp 175 juta. Nilai tersebut sudah termasuk biaya kerjasama namun belum termasuk sewa tempat. Putri Meriska, Supervisor Dapoer Roti Bakar, mengatakan, dengan menyiapkan investasi sebesar itu, mitra sudah mendapatkan bahan baku selama satu bulan dan peralatan masak lengkap serta pelatihan karyawan.
Harga jual roti bakar di gerai in berkisar Rp 10.000-16.000 per porsi dengan pilihan 45 varian rasa diantaranya rasa cokelat, keju, nanas, stroberi, pisang, durian, abon dan telur. Selain roti bakar, menu jajanan lain juga ada seperti pisang bakar seharga Rp 8.000-12.000  per porsi. Dapoer Roti Bakar juga menjajakan aneka minuman jus, kopi, teh dan jajanan khas kaki lima lain dengan kisaran harga Rp 7.000-15.000.
Menambah gerai baru
Lokasi usaha yang harus mitra sediakan minimal seluas 10 meter (m)x20 m yang berlokasi di dekat mal, kampus atau tempat keramaian lainnya. Jumlah pegawai yang diperlukan sekitar 10 orang. Dalam sehari, target penjualan sekitar 100 porsi roti bakar. Manajemen menghitung, mitra bisa meraup omzet hingga Rp 100 juta per bulan bila tempat usaha cukup strategis. "Pusat tidak mengutip biaya royalti, namun mitra wajib membeli bahan baku seperti roti dan selai dari pusat," kata Putri.
Karena penawaran kerjasama kemitraan masih terbilang baru, Dapoer Roti Bakar belum menargetkan terlalu banyak penambahan mitra baru. Manajemen menargetkan bisa menambah empat mitra baru di tahun ini.
Anang Sukandar, Pengamat Waralaba sekaligus Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) berpendapat, meski roti bukan makanan yang sedang tren saat ini, namun pasarnya masih tetap ada. Mitra yang berminat harus banyak belajar strategi untuk bertahan di tengah banyaknya pilihan makanan lain.
Bukan hanya dari soal menu, tapi juga penampilan dan cara menghidangkannya.  Salah satu cara belajar adalah dengan mencontoh pemain lain yang sudah bertahun-tahun berhasil mempertahankan eksistensi usaha.    n

Dapoer Roti Bakar              
Jl. Raya Pasar Minggu No.154, Jakarta Selatan    
HP: 085691607778 (sumber : kontan.co.id)

Sabtu, 22 Februari 2014

Bisnis Molen Arab Bisa Hasilkan Omzet Rp 100 Juta per Bulan

Meskipun usahanya belum genap setahun, namun omzet makanan bernama 'Molen Arab' yang dijual oleh Syaiful Burhan sudah mencapai Rp 100 juta /bulan. Padahal usaha ini diawali karena terdesak harus membayar uang kost.
Seperti diketahui, 'Molen Arab' ini merupakan pisang molen atau pisang yang diselimuti adonan tepung, namun bedanya ukurannya sangat besar. "Nama Molen Arab karena bentuknya besar, jadi saya beri nama Molen Arab," ujar Syaiful dalam acara Wirausaha Muda Mandiri di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Usaha Molen Arab ini dimulai Syaiful pada April 2013 untuk membayar uang kost karena malu meminta kepada orangtua. "Tapi karena uang saya juga mepet, saya terpaksa untuk meminta uang ke orangtua untuk bayar kost. Dalam hati saya berkata, saya tidak mungkin untuk selalu minta uang ke orang tua. Akhirnya uang untuk bayar kost saya putar dulu untuk memulai usaha," kata Syaiful.
Remaja berusia 20 tahun ini merupakan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Usaha Molen Arab ini dimulainya di wilayah Medan. Syaiful mengaku, pisang molen merupakan salah satu makanan kesukaannya. Namun dia ingin membuat pisang molen berukuran besar yang kenyang sekali makan.
"Resep saya cari dulu di internet kemudian saya modifikasi sendiri. Sempat 5 kali gagal dalam percobaan. Begitu hasilnya lumayan, saya langsung produksi 50 buah dan saya jual ke teman kampus. Dalam waktu kurang dari 1 jam habis!" tutur Syaiful.
Modal awal Syaiful mendirikan usahanya adalah Rp 1,8 juta dengan 3 orang pegawai. Dalam seminggu, produksi Molen Arab mencapai 400 buah yang laris manis. Bahkan pada Mei 2013 lalu, Syaiful sudah bisa membayar gaji pegawai, kost, dan membeli motor sendiri secara tunai.
Bulan kedua, lanjut Syaiful, dirinya berani menjalankan sistem agen untuk menjual Molen Arab, dan bisa memproduksi 1.000 buah per hari, hingga omzetnya Rp 100 juta per bulan.
"Saat ini saya sudah total ada 16 pegawai. Dan pada bulan Februari besok sudah ada 26 orang karyawan yang sudah siap membantu dan mengembangkan Molen Arab. Sementara ini masih kami jual di Medan, tapi nanti akan saya kembangkan ke yang lain juga. Sekarang fokus dulu di Medan," cetusnya.
Apa yang jadi kunci sukses Syaiful dalam mengembangkan usahanya?
"Kunci sukses saya adalah jangan menyerah dan harus berani mencoba hal baru. Saya sendiri kelahiran di Jawa kemudian besar di Papua, kemudian sekolah SMP dan SMA di Bogor. Sekarang saya kuliah di USU Medan. Daru kelas 2 SD saya sudah jauh dari orangtua. Sekarang orangtua saya ada di Papua sementara saya di Medan. Semua usaha itu harus diawali dengan nekad dulu. Dan tentunya berani mengorbankan yang lain," papar Syaiful bersemangat. (detik.com/bn)

Rabu, 19 Februari 2014

YUK...BERBISNIS KUE TRADISIONAL

Di tengah serbuan makanan cepat saji dan restoran modern, bisnis kue tradisional masih menjanjikan. Potensi pasarnya besar dan tak lekang oleh zaman. Tapi, ada resep yang harus dicermati agar usaha itu bisa tumbuh dan berkembang.
Selain pakaian, salah satu ladang bisnis yang menjanjikan dan tak pernah sepi dari serbuan konsumen adalah bisnis kuliner. Kondisi ini didukung oleh banyaknya jumlah penduduk dan gaya hidup modern yang menuntut kecepatan dan serba praktis. Alhasil, gerai-gerai makanan terus bermunculan di sepanjang jalan bak cendawan di musim hujan.
Bisnis kuliner yang paling kentara berkembang biak dalam beberapa tahun terakhir ini adalah jenis makanan modern yang mengusung embel-embel "cepat saji". Makanan ini seperti burger, piza, pasta, dan donat.  Meski begitu, makanan atau kue-kue tradisional tak pernah kehilangan pamor dan pasarnya. Lihat saja, penganan lokal itu tak hanya bisa dijumpai di pasar tradisional namun juga di pusat perbelanjaan modern seperti mal dan supermarket.
Maklum, bagaimanapun rasa kue tradisional paling sesuai dengan lidah orang Indonesia. Peluang bisnis makanan tradisional masih terbuka lebar lantaran negara ini terdiri dari banyak daerah dan beragam suku. Dan, setiap daerah itu punya makanan tradisional dengan ciri khasnya.
Di sisi lain, mayoritas masyarakat negara ini senang merantau ke daerah lain. Otomatis, di tanah perantauan, orang tetap mengingat kampung halamannya. Salah satu obat penyalur rasa kangen tersebut mencicipi penganan tradisional dari daerah asalnya tersebut. Biasanya permintaan makanan tradisional akan meningkat pesat pada momen-momen tertentu, seperti bulan Ramadan.
Meski begitu, sesuai dengan semboyan negara ini, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, makanan tradisional dari daerah lain juga tak asing dan bisa dinik-mati oleh orang dari daerah lain. Misalnya: tahu petis, batagor, pempek palembang, atau bakso tahu, yang menjadi penganan favorit banyak orang dari berbagai daerah.

Untuk memulai bisnis penganan tradisional itu tidak susah. Anda dapat mengetahui cara pembuatannya secara mudah melalui buku, majalah, atau internet. Sedangkan bahan bakunya bisa diperoleh dari pasar tradisional. Namun, jika ingin menjaga kualitas dan rasa, Anda bisa mendatangkan langsung bahan bakunya dari daerah asal makanan tradisional itu.
Bahkan, jika tidak sempat atau tak mampu membuatnya sendiri, Anda bisa mengambil penganan tradisional itu langsung dari pembuatnya untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen. Keuntungannya, Anda tidak perlu repot berbelanja hingga mengolah bahan baku menjadi penganan.
Selain itu, Anda terbebas dari risiko menanggung kerugian akibat kudapan itu tidak laku atau basi. Soalnya, rata-rata kue tradisional itu adalah kue basah yang tidak tahan lama dan cuma awet dalam hitungan hari. Nah, untuk mencegah risiko itu, Anda bisa membuat perjanjian dengan pemasok. Jadi, Anda membayar sebagian belanjaan di belakang sekaligus mengembalikan camilan yang tidak habis terjual.
Keuntungan lainnya, seperti sudah menjadi rahasia umum, pedagang bisa memungut untung lebih tinggi ketimbang pembuat penganan. Produsen yang menjual penganannya ke pedagang biasanya cuma mengambil untung bersih 10%25% dari harga jualnya. Adapun pedagang bisa menjual 40%100% di atas harga beli kepada para konsumen.
Meski terlihat menjanjikan, bukan berarti mudah mereguk keuntungan dari bisnis kue tradisional. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan agar bisa meraup keuntungan sebasah penganannya.

Lokasi dan modal
Dalam bisnis kuliner, lokasi merupakan salah satu faktor utama meraih kesuksesan. Lokasi  menunjukkan segmen pasar yang akan dibidik. Selain itu, lokasi menentukan besaran modal yang harus disiapkan, penganan yang disediakan berikut kisaran harga dan margin.
Nah, untuk memilih lokasi yang tepat dibutuhkan survei terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengetahui potensi pasar dan memastikan makanan yang dijajakan itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Survei juga bertujuan mengetahui kondisi persaingan di area tersebut. Maklum, persaingan ketat membuat bisnis yang baru dirintis akan sulit berkembang.
Pilihan lokasi untuk menjajakan kue tradisional adalah di pasar tradisional, pusat perbelanjaan modern atau mal, gerai lepas di pinggir jalan raya, atau ruko di kompleks perumahan. Setiap lokasi itu tentu memiliki hitungan biaya yang berbeda-beda.
Untuk sewa gerai di pusat perbelanjaan modern, misalnya, Anda mungkin harus mengeluarkan uang Rp 4 juta hingga Rp 8 juta per bulan. Selain itu, Anda mungkin harus mengeluarkan biaya tambahan untuk merenovasi sedikit gerai tersebut agar terlihat lebih menarik. Anda juga perlu merogoh kocek untuk menyiapkan etalase serta membeli peralatan, seperti nampan dan pisau.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah konsep yang diusung pusat perbelanjaan tersebut. Konsep yang tidak sesuai cenderung membuat pengunjung enggan memilih produk yang Anda tawarkan.
Sementara kalau memilih di pasar tradisional maka biaya yang dikeluarkan tentu lebih murah. Sebab, biaya sewa lapak murah dan tidak perlu melakukan renovasi. Keunggulan pasar tradisional adalah pengunjungnya selalu ramai sehingga bisa beroperasi lebih lama.

Pasokan
Dalam usaha dagang apa pun, dituntut kejelian untuk membaca selera pasar. Begitu pula dalam usaha kue tradisional ini. Jenis makanannya harus sesuai dengan segmen pasar yang dituju agar dagangan itu laris.
Ketika mengawali usaha, Anda mungkin masih meraba-raba selera pasar. Nah, tidak ada salahnya menjajakan ragam kue yang cukup banyak. Anda bisa mendapatkan ragam kue itu dari sejumlah pemasok secara kulakan.
Konsekuensinya, Anda perlu menyiapkan dana lebih banyak saat memulai usaha tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda tentu bisa mengetahui jenis penganan yang paling banyak disukai oleh konsumen. Nah, ragam kue itulah yang lebih banyak dijajakan sehingga dagangannya laris.
Yang terpenting, dalam berhubungan dengan pemasok, Anda harus menjaga mutu dagangan. Buatlah perjanjian yang jelas dengan pihak pemasok. Selain itu, Anda perlu juga memastikan kelangsungan pengadaan ragam kue tersebut dari si pemasok. Jangan sampai pelanggan kecewa lantaran kue-kue favoritnya raib dari gerai lantaran pasokannya terhenti.
Keberlangsungan pasokan tidak menjadi kendala bila Anda memutuskan untuk memproduksi sendiri kue tradisional itu. Konsekuensinya, Anda repot menyiapkan kue itu sejak dari mencari bahan baku, memasak, hingga menjualnya.

Harga dan pemasaran
Harga jual barang dagangan tidak sekadar ditentukan oleh ongkos produksi dan hitung-hitungan keuntungan yang ingin diraup. Harga juga mencerminkan target pasar yang dibidik. Harga tinggi tentu tidak cocok untuk semua kalangan masyarakat. Sementara harga yang rendah akan membuat segmen pasar yang dibidik bisa semakin luas.
Nah, dalam bisnis kue tradisional ini, Anda tidak bisa bermain-main dengan harga tinggi  untuk meraih segmen pasar menengah-atas. Pasalnya, banyak pelaku usaha bisnis kue tradisional ini menawarkan harga murah, terutama di pasar-pasar tradisional.
Lantaran banyak pemain yang menawarkan harga murah, Anda harus mempromosikan usaha tersebut agar dikenal oleh masyarakat. Masalahnya, mempromosikan usaha kue tradisional itu susah-susah gampang. Maklum, tidak terlalu banyak ruang untuk mempromosikan penganan ini. Salah satu yang mungkin bisa ditempuh adalah mengikuti berbagai pameran, baik yang digelar korporasi atau instansi pemerintah.
Promosi juga bisa dilakukan melalui jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter. Maklum, interaksi masyarakat di dunia maya saat ini semakin meningkat. Dus, promosi melalui jalur ini dinilai cukup efektif. Apalagi, biaya yang harus dikeluarkan tidaklah besar.
Untuk memudahkan pelanggan mengingat produk yang dijajakan, bisa juga memodifikasi bentuk kue tradisional. Cara lainnya adalah membuat kemas-an yang menarik. Strategi ini bisa membedakan dagangan Anda dengan pemain lainnya dan memikat mata konsumen.
Nah, setelah berpromosi, proses pemasaran produk ini semakin gampang karena sudah banyak yang mengenal jualan Anda. Untuk menggenjot pemasaran, Anda bisa mengaktifkan layanan antar alias delivery order. Agar bisa memberikan jasa ini dan menguntungkan, Anda perlu mematok pembelian minimal. Jangan lupa, layanan delivery berarti tambahan biaya.
Setelah usaha berjalan, jangan lupa menjaga  komunikasi dengan para pelanggan lama. Pasalnya, permintaan kue tradisional memang tinggi tetapi permintaan tersebut belum tentu datang setiap hari. Nah, jika menjaga komunikasi dengan pelanggan lama maka mereka akan memiliki loyalitas dengan penganan yang Anda jual. (as/kontan)

Kamis, 12 Desember 2013

Menjelang Natal, pesanan kue kering belum meningkat

Setiap tiba hari raya, pasti Anda sudah akrab dengan suguhan kue-kue kering, seperti nastar, kaastengels, atau putri salju. Demikian pula saat Natal. Aneka camilan itu bisa menjadi pengiring hidangan utama.

Meski tak mengalami perubahan bentuk, para pembuat kue kering selalu menyesuaikan penampilan kue-kue mereka dengan tema hari raya. Tengok saja, Linda Grace yang telah lima tahun memproduksi dan menjual kue kering, menyisipkan tema Natal dengan hiasan kue berbentuk wajah Santa Claus, pohon natal, tongkat, bintang hingga bentuk salib.
Hanya saja, menjelang Natal tahun ini, Linda belum melihat peningkatan permintaan sejak awal bulan. Namun, ia optimistis, seminggu sebelum Natal, pesanan kue akan ramai. Permintaan kue kering, kue tradisional sampai kue tart akan terus bertambah. Apalagi, ia tidak mengerek harga jual kue buatannya.
Linda yang membikin dan menjual kuenya di daerah Bintaro, Jakarta, memilih tidak mendongkrak harga, meski harga bahan baku cenderung naik. Persaingan bisnis kue yang makin ketat telah memaksanya untuk menjaga harga kuenya.
Terlebih, penjual kue kering makin banyak yang menawarkan harga murah. Makanya, ia tidak menaikkan harga kuenya sejak setahun yang lalu. Namun, "Kualitasnya jangan diragukan, saya selalu mengandalkan kualitas dari rasa kue-kue buatan saya," ungkap Linda.
Linda juga tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga kue-kue kering buatannya hanya bisa bertahan paling lama sebulan. Contoh, kue nastar buatannya tak memakai kayu manis dan pengawet. Kue juga tak terlalu kering, tak lengket di gigi, dan tak menyebabkan rasa haus. "Kue-kue akan lebih enak bila tidak dibuat untuk jangka panjang," ujarnya.
Selain itu, Linda mempertimbangkan kesehatan pembeli. Dengan begitu, ia tak hanya menghasilkan kue yang enak, tapi juga sehat dan aman dikonsumsi.
Dengan membanderol harga nastar mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 55.000 tiap toples, Linda bisa menjual 20 hingga 30 toples setiap harinya. Alhasil, dalam sebulan, ia pun mampu mereguk keuntungan bersih hingga Rp 15 juta dari hasil jualan kue kering.
Manisnya untung dari penjualan kue kering juga diraih Rahma yang telah menggeluti bisnis kue kering ini sejak sembilan tahun silam. Bahkan, ia menjual kue-kue buatannya hingga ke Palembang dan Makasar.
Rahma mengatakan, pesanan kue kering menjelang Natal tahun ini belum meningkat drastis. Boleh dikatakan stabil.
Dari rumahnya yang terletak di kawasan Cipulir, Jakarta, Rahma mampu menjual 10 hingga 12 toples setiap hari dengan harga mulai dari Rp 45.000 sampai Rp 60.000. "Penjualan menjelang Natal tahun ini cenderung lesu," kata dia.
Sebab, pada Natal tahun lalu, ia bisa melego hingga 20 toples setiap hari. Untuk menambal pendapatannya, Rahma juga menjual kue tart seperti blackforest, lapis surabaya hingga kue tarchis, dengan harga Rp 45.000 sampai Rp 275.000. Dari beragam kue basah ini, ia bisa mendapatkan pesanan enam loyang per hari.
Untuk memenangkan persaingan, Rahma menyiasatinya dengan membuat paket-paket kue kering yang terbagi dalam tiga jenis. Yakni, paket ekonomi A, B dan C. Perbedaan antara ketiga paket itu ada pada harga dan bahan baku.
Untuk paket C yang tidak menggunakan roombutter, Rahma menjual kuenya seharga Rp. 20.000 toples. Lalu, kue kualitas B dijual Rp 35.000 per toples. Adapun, harga kue paket A yang menggunakan wysman dijual Rp 50.000 per toples.
Untuk menjaga kue buatannya tetap terasa enak meski telah berbulan-bulan, Rahma mengoseng dulu terigu yang hendak dipakai supaya tidak menggumpal. Tak hanya itu, ia juga memanggang kuenya sampai benar-benar matang. Hingga tengah bulan Desember ini, Rahma telah meraup omzet hingga Rp 30 juta. sumber : KONTAN.co.id

Jumat, 06 Desember 2013

Ini tips sukses bisnis resto ala 7-Eleven


Manusia tentu butuh makan dan minuman untuk hidup. Namun, kini aktivitas makan dan  minum sudah berkembang menjadi trend gaya hidup. Setidaknya inilah yang menginspirasi  pengelola bisnis kafetaria yang beroperasi 24 jam seperti 7-Eleven.
Tengok saja, kinerja bisnis 7-Eleven yang sukses membuka 122 gerai sejak hadir di Indonesia tahun 2009 lalu. Bagi Anda yang tertarik membuka gerai dengan konsep yang sama, tentunya Anda bisa belajar dari pengalaman bisnis 7-Eleven yang dikelola oleh PT Modern Putra Indonesia ini.
Berikut ini adalah tips berbisnis minimarket dan resto 24 jam ala Henri Honoris, Presiden Direktur PT Modern Putra Indonesia yang dijumpai KONTAN usai acara peluncuran kerja sama 7-Eleven dengan Blue Bird di Jakarta, Senin (15/4).
1. Gerai harus bersih
Kebersihan menjadi hal penting dalam berbisnis minimarket dan restoran. Sebab, yang menjadi modal utama dagangan bisnis tersebut adalah makanan dan minuman. Kebersihan menjadi nilai utama bagi konsumen untuk berkunjung dan membeli barang yang ditawarkan.
2. Harus lengkap produknya
Konsumen akan malas berkunjung ke suatu gerai minimarket dan resto apabila produknya tidak lengkap. Barang-barang yang sekiranya menjadi kebutuhan sehari-hari, incaran, dan paling banyak diburu konsumen, setidaknya harus ada di dalam gerai.
3. Harus segar
Karena berkaitan dengan makanan dan minuman, maka barang yang dijajakan pun harus segar alias tidak kadaluarsa. Pengecekan mengenai tanggal kadaluarsa harus selalu dilakukan agar konsumen tidak menemukan barang tidak layak konsumsi tersebut di dalam gerai. Jangan sampai konsumen menkonsumsi produk kadaluarsa tersebut.
4. Pelayanan harus ramah
Para pegawai yang menjaga gerai minimarket dan resto haruslah ramah. Mereka harus bisa melayani konsumen dengan baik agar konsumen pun senang berbelanja di situ.
5. Lokasi harus di daerah keramaian
Calon pelaku bisnis dalam perencanaannya harus membidik titik-titik lokasi yang berada di pusat keramaian masyarakat. Hal ini penting agar konsumen dapat dengan mudah menjangkau dan menemukan gerai pelaku.

Selasa, 03 Desember 2013

Mencicipi peluang kemitraan ayam goreng tepung


Usaha ayam goreng bak jamur di musim hujan. Mulai dari skala gerobak di tepi jalan hingga gerai di mal. Kemitraan ayam goreng pun ikutan booming. Tawaran kemitraan terbaru datang  dari PT Pangan Guna Sejahtera.
Perusahaan peternakan ayam potong di Bogor, Jawa Barat ini menawarkan kemitraan ayam goreng dan lele goreng tepung dengan merek D'Chile, singkatan chicken dan lele.
Usaha ini sendiri baru berdiri sekitar enam bulan lalu. Manajer Pemasaran PT Pangan Guna Sejahtera, Furkon Alkes mengatakan, keunggulan D'Chile antara lain bumbu racikannya yang  berbeda dari pemain lain.
Menurutnya, D'Chile menyajikan menu dengan racikan bumbu yang bercita rasa pedas. "Pokoknya bumbu jelas beda dari yang lain. Kami juga sudah mematenkan bumbu ini," ujar Furkon berpromosi.
D'Chile sengaja menyertakan lele sebagai menu tambahan. Selain sebagai inovasi produk, juga bisa menggaet pasar lebih luas. Sejak berdiri, Pangan Guna Sejahtera langsung menawarkan kemitraan atas usaha ini. Saat ini total gerai D'Chile sudah ada 31 yang tersebar di daerah seperti Jakarta, Bekasi, Bogor dan Tangerang. Semua gerai tersebut milik mitra.
Pangan Guna hanya fokus memasok bahan baku ayam dan bumbu kepada mitra. Mitra sendiri wajib membeli pasokan ayam dan bumbu dari pusat. Furkon beralasan, mitra wajib melakukan pembelian ke pusat karena ia harus memastikan kualitas rasa produk yang dijual oleh mitranya sama dengan ayam yang ia jual.
Dalam kerjasama ini, investasi yang ditawarkan untuk satu gerai D'Chile sejumlah Rp 10 juta. Mitra akan mendapat satu set booth lengkap, peralatan masak, bahan baku awal yang terdiri dari 15 ekor ayam, lele 5 kilogram (kg) lele dan 6 kg tepung. "Satu ekor ayam bisa dibagi menjadi sembilan potong bagian," ujarnya.
Seporsi ayam goreng tepung dijual ke konsumen seharga Rp 8.000. Sedangkan harga satu seporsi lele goreng tepung Rp 7.000. Mitra sendiri diharapkan bisa meraup omzet Rp 24 juta per bulan. Dengan proyeksi laba bersih sekitar 22,5%, mitra diperkirakan balik modal dalam dua hingga tiga bulan. "Paling cepat satu bulan mitra sudah balik modal," klaim Furkon.          

Sabtu, 30 November 2013

MENIKMATI LABA PENGANAN KETAN SUSU

Maraknya makanan modern tak membuat jajanan pasar terpinggirkan. Salah satu jajanan pasar yang banyak diburu adalah ketan. Febrianto, pebisnis kuliner asal Jombang salah satu yang mengolah ketan menjadi aneka varian makanan, seperti ketan susu bumbu serundeng, ketan susu keju, ketan susu selai stroberi, ketan susu nanas, dan ketan susu durian. 

"Semua jajanan berbahan dasar ketan, ," kata pemilik usaha Tansu (Ketan Susu) ini.
 
Usaha Tansu sudah dibukanya sejak Juli 2011. Usaha yang berpusat di Jombang ini menawarkan kemitraan pada akhir 2011. 

Paket investasi dipatok sebesar Rp 6,5 juta. Mitra akan mendapat fasilitas berupa booth, peralatan standar pembuatan ketan dan pelatihan membuat ketan. "Nanti bahan bakunya dari kami," ujar Febrianto. 

Baru dua tahun berdiri, Tansu sudah memiliki sembilan gerai yang tersebar di Bandung, Tangerang, Banjarnegara dan Samarinda. Tujuh diantaranya milik mitra. "Sementara dua outlet milik saya sendiri ada di Jombang," ujar Febrianto.

Harga Tansu dipatok berbeda sesuai dengan daerahnya. Di Jawa, harga Tansu dipatok mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per porsi. Sedangkan di luar Jawa, harga Tansu bisa mencapai Rp 10.000 per porsi. 

Saban bulan, mitra bisa menangguk omzet hingga Rp 4 juta dengan keuntungan 50%. Febrianto mengklaim, mitra bisa balik modal dalam waktu dua sampai tiga bulan. "Balik modalnya sangat cepat," katanya sembari mengingatkan lokasi gerai juga berpengaruh dalam perolehan omzet.  

Febrianto tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Tetapi, mitra wajib membeli bahan baku ketan, susu, dan selai dari pusat. Itu dilakukan untuk menjaga kualitas rasa.

Saat ini, ia masih gencar menggaet mitra di Pulau Jawa, khususnya di daerah Jakarta, Bandung, Surabaya. "Saya akan menutup tawaran kemitraan ketika sudah mencapai 50 mitra," ujarnya.

Rabu, 27 November 2013

Mencicipi renyah peluang bisnis takoyaki

Bisnis kuliner Jepang tidak ada matinya. Makanan khas Negeri Sakura itu banyak digemari orang Indonesia. Selain bento dan sushi, masih banyak menu lain yang mulai populer di Indonesia. Salah satunya adalah takoyaki.

Belakangan makin banyak gerai camilan berbentuk bola-bola dengan bahan baku utama tepung dan seafood ini. Salah satu pemainnya adalah Nurhadi, pemilik usaha Takoyaki Yakinenak asal Semarang, Jawa Tengah.

Nurhadi mengklaim, takoyaki buatannya unggul dalam hal rasa, kualitas dan bentuk yang tahan lama. "Takoyaki kami walau pun  sudah dingin, kulit luarnya tetap bulat dan rasanya tetap enak. Kebanyakan yang lain kulitnya menjadi kempes dan tak menarik," ujar Nurhadi yang mendirikan usaha sejak tahun 2010 ini. 

Takoyaki buatannya hadir dalam enam varian topping, seperti sosis, cumi, udang, jamur, ikan salmon, dan keju. Harga jualnya mulai Rp 7.000 hingga Rp 12.000 per porsi. Setiap porsi berisi lima buah takoyaki siap santap.

Untuk mengembangkan usahanya, Nurhadi mulai menawarkan sistem kemitraan Yakinenak pada 2011 lalu. "Saat ini sudah ada 10 gerai Takoyaki Yakinenak. Milik saya hanya dua gerai dan  selebihnya milik mitra usaha," jelasnya.  Seluruh gerai tersebut masih terpusat di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Nurhadi menawarkan paket investasi seharga Rp 6 juta. Dalam paket ini, mitra akan memperoleh sejumlah fasilitas, seperti booth, kompor, wajan, peralatan lengkap, bahan baku awal, seragam, SOP lengkap, dan pelatihan pembuatan takoyaki. 

Mitra juga berhak menggunakan nama Yakinenak. Dalam kerjasama ini, ia menargetkan mitra usaha bisa balik modal dalam waktu lima hingga enam bulan. 

Perhitungannya, mitra bisa memperoleh omzet Rp 6 juta hingga Rp 7 juta per bulan dengan laba bersih 20% - 25%. Nurhadi tak mengenakan royalty fee pada mitra. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat. "Tepung premiks dan pembungkus dengan nama Yakinenak wajib membeli dari kami," tutur Nurhadi. 

Sementara, untuk bahan baku lainnya seperti topping bisa dibeli di daerah terdekat mitra, namun mereknya harus tetap sesuai yang distandarkan pusat. sumber : kontan.co.id

Sabtu, 19 Oktober 2013

Sourdough, Roti Sehat Kaya Serat

Anda yang melakukan diet kemungkinan besar akan mengalami kesulitan jika mencari makan di luar. Membuat makanan sendiri untuk dibawa ke kantor juga bukan merupakan solusi praktis. Sebelum Anda mengurungkan niat untuk diet , ada baiknya Anda mencoba roti sourdough, makanan sehat yang praktis untuk dibawa kemana-mana.
Meskipun sekarang roti sourdough yang populer berasal dari Jerman, bangsa Mesir telah menemukannya secara tidak sengaja pada tahun 1500 SM. Apabila cairan seperti air atau susu biji-bijian seperti gandum dan didiamkan begitu saja di udara terbuka dengan suhu ruangan, ragi liar akan tinggal di campuran ini, memakan kandungan gula dan menjadikannya asam. Karbondioksida yang dihasilkan ragi terperangkap di dalam adonan, inilah lubang-lubang yang sering kita lihat pada tekstur permukaan roti
Sourdough merupakan salah satu teknik pembuatan roti paling kuno yang sering diaplikasikan pada roti roti Eropa. Berbeda dengan kebanyakan roti Asia yang bertekstur lembut dan manis, roti Eropa memiliki rasa yang asam dan tekstur yang alot. Justru inilah wujud ideal sebuah roti bagi orang-orang Eropa. Mereka memiliki alasan yang sangat baik di balik selera mereka selain faktor tradisi.
“Roti sourdough terbuat dari bahan-bahan alami yaitu air dan tepung, bisa tepung terigu atau rye. Selain itu roti ini juga biasanya mengandung biji-bijian yang diperlukan tubuh seperti kacang, poppy seed, sunflower seed, pumpkin seed, sesame, and oatmeal”, jelas I Made Kona, Pastry Chef Hotel Ritz Carlton. Salah satu roti yang memiliki nutrisi paling lengkap adalah Muesli bread.
Muesli sendiri adalah sereal sarapan pagi yang terdiri dari campuran biji-bijian seperti oat, kismis, dan almond yang terbukti ampuh mencegah kanker, atherosclerosis, dan menurunkan kadar kolesterol. Muesli bread juga mampu memenuhi kebutuhan serat di era makanan instan. “Sepotong Muesli bread untuk sarapan pagi sudah cukup memenuhi kebutuhan nutrisi kita karena mengandung protein pada kacang, karbohidrat di tepung, vitamin di kismis, dan energi pada gula”, lanjut Kona
Seiring dengan kesadaran akan pola hidup sehat, orang mulai meninggalkan roti-roti Asia yang bisa membahayakan kesehatan dengan kadar gulanya yang terlalu tinggi. Berbeda dengan roti sourdough, roti Asia banyak menggunakan ragi instan untuk nmengembangkan adonan. “Ragi  sebenarnya adalah sejenis jamur (makhluk hidup) yang mengandung vitamin B. Tetapi jika Anda mengkonsumsi roti Asia, ada kemungkinan bahwa ragi masih hidup. Ragi ini akan membentuk asam di perut yang dapat mengakibatkan kembung”, tutur Kona.
Selain dari kalangan ekspatriat, semakin banyak orang Indonesia yang peduli kesehatan mengkonsumsi roti sourdough. Pada gigitan pertama, Anda akan merasakan aroma  menyengat dan rasa yang sangat kompleks. Jika Anda dapat bertahan, setelah beberapa gigitan Anda akan mulai terbiasa dengan rasa unik ini, bahkan bukan tidak mungkin Anda akan ketagihan. Biasanya, roti ini dikonsumsi dengan mentega, selai, atau dijadikan roti untuk sandwich.
Tuntutan pekerjaan seolah tak pernah berhenti, jika keadannya sudah begini, jangankan mencari makanan sehat, banyak orang malah lupa makan. Jika sudah begini, Anda butuh makanan alami yang siap setiap saat. Meskipun mirip dengan tagline sebuah iklan, yang kami maksud tentu saja bukan mie instan. Roti sourdough yang terbuat dari bahan alami mampu memenuhi kebutuhan nutrisi Anda untuk beraktifitas sepanjang hari. Sumber : BCC Indonesia.com

Jumat, 04 Oktober 2013

Berkat Ganti Konsep, Kini Omzet Bisnis Kuliner Rezza Capai Rp1,2 Miliar

Mom's Bakery & Cafe hadir di tengah masyarakat dengan berbagai jenis produk yang ditawarkan. Produk yang dimaksud meliputi aneka olehan roti dengan berbagai rasa, aneka makanan berat seperti pasta, nasi lada hitam, nasi ayam teriyaki juga nasi goreng.
Sedangkan aneka makanan ringan, Mom's Bakery & Cafe menyediakan seperti pancake, waffle, pempek disko serta sosis jumbo. Tersedia juga minuman pans maupun dingin yang telah diolah dengan baik.
Muhammad Rezza Hakiki, Direktur Mom's Bakery & Cafe alias si empunya Mom's Bakery & Cafe ini bercerita, dia memulai usaha ini pada tahun 2004. Saat itu, dia menjual beragam roti di depan rumah menggunakan etalase kecil. Selama empat tahun menjalani bisnis tersebut, pada 2008 kata Rezza, dirinya mulai menuai kemajuan dengan merubah bentuk usahanya menjadi cafe, dan sekarang bernama Mom's Bakery & Cafe.
"Karena kerja keras, pelan-pelan dari stay di rumah pas di pinggir jalan posisinya, dekat kampus juga. Di sana juga toko roti masih sedikit. Tahun 2004 lahirnya, dari etalase kecil, berubah menjadi 2008, outletnya sekarang dua, di Banjarmasin dua-duanya," ucap Rezza seperti dilansir Okezone.
Mengenai omzet, Rezza menyatakan saat bisnis usahanya masih menggunakan etalase kecil yang bertempatkan di teras rumahnya, dirinya meraup omzet Rp2 juta per bulan. Akan tetapi, capaian yang cukup membuat hati tercengang, saat bisnis usahanya berubah konsep menjadi cafetaria, saat itu juga Rezza dapat meraup omzet Rp90 juta per bulan, atau Rp1,2 miliar per tahunnya.
Mengenai laba, kata Rezza, dirinya mengakui meraup laba sekitar 50 persen-60 persen dari total omzet yang didapatkan dari bisnis usaha waralabanya tersebut.
"Pertama kali bisnis yang di depan rumah omzetnya Rp2 juta sebulan, kalau yang cafe sekarang udah Rp90 juta, sehari Rp3 juta. Minimal banget Rp2,5 juta, satu cabang segitu, Satu tahun Rp1,2 miliar. Labanya 50 persen-60 persen dari omzet," tambahnya.
Saat ini, lanjut Reza, Mom's Bakery & Cafe sudah dapat di waralabakan atau di Franchise. Para investor yang tertarik cukup dengan Rp250 juta, sudah dapat melakoni bisnis cafetaria Mom's Bakery & Cafe.
Kontrak franchise ini juga terbilang relatif lama, karena diberikan jangka waktu hingga lima tahun, sedangkan untuk membalikkan modal, Rezza memberikan waktu kepada investor atau calon mitranya itu selama satu tahun lima bulan untuk membalikkan modal.
"Kita franchise Rp250 juta include bakery equitment, mesin es krim, masalah roti kita ajarin, juga suplai bahan baku, kalau di kota itu tidak ada," ungkapnya.
Selain itu, Rezza menuturkan, dalam bisnis waralaba Mom's Bakery & Cafe, dirinya akan mengenakan royalti terhadap para mitranya sebesar 10 persen, asalkan mitra yang telah mewaralabakan Mom's Bakery & Cafe sudah balik modal.
"Kita minta royalti setelah franchise itu balik modal, sebulannya 10 persen. Target satu tahun lima bulan. Kalau tidak tercapai kita tunggu sampai kapan sesuai kontrak lima tahun, karena jika tidak dibina, mitra rusak nama kita juga rusak," sambungnya.
Sebelumnya, Rezza mengungkapkan sejak awal buka bisnis cafetaria yang lebih bertujuan untuk hang out dengan mengutamakan kenyamanan bagi pengunjungnya ini, mengakui pernah ditawari banyak investor untuk membuat cafe seperti saat ini. Namun, Rezza menolak lantaran Rezza masih menyadari mengenai sistem bisnisnya masih belum kokoh seperti saat ini.
"Pernah ada tapi kita belum siap, belum siap sistemnya, takutnya kontrolingnya gak teratur, autopilotnya belum siap, karena mereka tidak ribet, Kalau sekarang autopilotnya kita rekrut pegawai, buka lapangan pekerjaan juga," terangnya.
Tidak hanya itu, mengenai rata-rata harga makanan dan minuman di Mom's Bakery & Cafe juga terbilang relatif murah, pasalnya Rezza mengakui hanya membandrol harga makanan sampai minuman rata-rata di bawah Rp20 ribu. Cafe ini baru berjumlah dua, yang letaknya di Banjarmasin seluruhnya.
"Harga produknya di Banjarmasin di bawah Rp20 ribu, kalau di luar Banjarmasin bisa lebih mahal bisa lebih murah, untuk luar kota bisa 20 persen lebih mahal, sama lebih murah juga turun 20 persen," imbuhnya.
Mengenai sasaran pembeli, Rezza mengungkapkan tetap berfokus kepada para mahasiswa-mahasiswa angkatan baru maupun angkatan lama, para pekerja dan juga anak sekolah.
"Target pembeli anak kuliah, karena tiap tahun berganti, cafe kita kan deket kampus, karyawan untuk sekadar nongkrong, nikmatin fasilitas cafe ini, wifi-an untuk update status," tukas Rezza. (as)

Selasa, 11 Juni 2013

Prosedur Pendaftaran Makanan Minuman Badan POM

Jenis Nomor Pendaftaran
Apabila kita melihat pada produk-produk makanan dan minuman yang beredar di supermarket, toko, warung dan pasar, maka nomor pendaftaran dapat kita temukan di bagian depan label produk pangan tersebut dengan kode SP, MD atau ML yang diikuti dengan sederetan angka.
Nomor SP adalah Sertifikat Penyuluhan, merupakan nomor pendaftaran yang diberikan kepada pengusaha kecil dengan modal terbatas dan pengawasan diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kodya, sebatas penyuluhan.
Nomor MD diberikan kepada produsen makanan dan minuman bermodal besar yang diperkirakan mampu untuk mengikuti persyaratan keamanan pangan yang telah ditetapkan  oleh pemerintah.
Nomor ML, diberikan untuk produk makanan dan minuman olahan yang berasal dari produk impor, baik berupa kemasan langsung maupun dikemas ulang.
Bagi produsen yang mempunyai beberapa lokasi pabrik yang berlainan, namun memproduksi produk yang sama, maka nomor MD yang diberikan adalah berdasarkan  kode lokasi produk. Sehingga dapat terjadi suatu produk pangan yang sama, akan tetapi mempunyai nomor MD yang berbeda karena diproduksi oleh pabrik yang berbeda.
Hal ini dimaksudkan untuk meringankan produsen bila terjadi suatu kasus terhadap suatu produk dari merek tertentu, yang mengharuskan terjadinya penghentian produksi atas produk tersebut. Maka yang terkena penghentian produksi hanyalah di lokasi yang memproduksi produk MD yang terkena masalah.
Nomor pendaftaran tetap berlaku sepanjang tidak ada perubahan yang menyangkut komposisi, perubahan proses maupun perubahan lokasi pabrik pengolah dan lain-lain. Apabila terjadi perubahan dalam hal-hal tersebut di atas, maka produsen harus melaporkan perubahan ini kepada Badan POM, dan bila perubahan ini terlalu besar, maka harus diregistrasi ulang.
Akhir-akhir ini semakin banyak produsen yang menggunakan jasa produksi dari pabrik lain, atas istilah tol manufaktur atau maclon. Dalam kasus ini, nomor MD adalah diberikan kepada pabrik yang memproduksi produk tersebut. Sehingga apabila produsen tersebut akan mengalihkan produksinya ke pabrik lain, maka harus mendaftar ulang kembali ke Badan POM.
Proses Pendaftaran
Sejauh ini pendaftaran makanan dan minuman untuk seluruh wilayah Indonesia ditangani langsung oleh Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Badan POM. Untuk makanan dalam negeri diperlukan fotokopi izin industri dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Formulir Pendaftaran dapat diperoleh di Bagian Tata Usaha Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Badan POM, Gedung D Lantai III, Jalan Percetakan Negara  No. 23 Jakarta Pusat, Telp. 021-4245267. Setelah formulir ini diisi dengan lengkap, kemudian diserahkan kembali bersama contoh produk dan rancangan label yang sesuai dengan yang akan diedarkan.
Penilaian untuk mendapatkan nomor pendaftaran disebut penilaian keamanan pangan. Pada dasarnya klasifikasi penilaian pangan ada dua macam, yaitu penilaian umum dan penilaian ODS (One Day Service).  Penilaian umum adalah untuk semua produk beresiko tinggi dan produk baru yang belum pernah mendapatkan nomor pendaftaran. Penilaian ODS adalah untuk semua produk beresiko rendah dan produk sejenis yang pernah mendapatkan nomor pendaftaran.
Tata cara dan Persyaratan yang harus dilengkapi untuk keperluan pendaftaran tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Produk Dalam Negeri
Syarat minimal pendaftaran Umum dan ODS produk MD :
- Fotokopi ijin industri dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM).
- Hasil analisa laboratorium (asli) yang berhubungan dengan produk antara lain zat gizi (klaim gizi), zat yang diklaim sesuai dengan label, uji kimia, cemaran mikrobiologi dan cemaran logam. Keabsahan hasil analisa tersebut berlaku 6 bulan sejak tanggal pengujian.
- Rancangan label sesuai dengan yang akan diedarkan dan contoh produk.
- Formulir pendaftaran yang telah diisi dengan lengkap.
Khusus untuk ODS, dilampirkan surat persetujuan produk sejenis dan labelnya yang telah mendapatkan nomor pendaftaran. Formulir yang telah diisi, dibuat masing-masing rangkap 4 (empat). 1 (satu) rangkap untuk arsip produsen dan 3 (tiga) rangkap untuk diserahkan kepada petugas dengan ketentuan sebagai berikut :
a.    Umum
- Berkas makanan, minuman dan bahan tambahan pangan dalam map snellhecter berwarna merah;
- Berkas makanan diet khusus dalam map snellhecter berwarna hijau;
- Berkas makanan fungsional, makanan rekayasa genetika dalam map snellhecter berwarna biru.
b.    ODS
- Berkas makanan dalam map snellhecter transparan berwarna biru;
- Berkas minuman dan bahan tambahan pangan dalam map snellhecter transparan warna merah.
2.    Produk Luar Negeri (Impor)
Syarat minimal pendaftaran umum dan ODS produk ML :
- Surat penunjukkan dari pabrik asal (surat asli ditunjukkan sedangkan yang fotokopi dilampirkan).
- Health certificate atau free sale dari instansi yang berwenang di negara asal (surat asli ditunjukkan sedangkan yang fotokopi dilampirkan).
- Hasil analisa laboratorium (asli) yang berhubungan dengan produk antara lain zat gizi (klaim gizi), zat yang diklaim sesuai dengan label, uji kimia, cemaran mikrobiologi dan cemaran logam. Keabsahan hasil analisa tersebut berlaku 6 bulan sejak tanggal pengujian.
- Rancangan label sesuai dengan yang akan diedarkan dan contoh produk.
- Formulir pendaftaran yang telah diisi dengan langkap.
Khusus untuk ODS, dilampirkan surat pesetujuan produk sejenis dan labelnya yang telah mendapatkan nomor pendaftaran.
Formulir yang telah diisi, dibuat masing-masing rangkap 4 (empat). 1 (satu) rangkap untuk arsip produsen dan 3 (tiga) rangkap untuk diserahkan kepada petugas dengan ketentuan sebagai berikut :
a.    Umum
- Berkas semua produk dalam map snellhecter berwarna kuning;
b.    ODS
- Berkas semua produk map snellhecter transparan berwarna kuning
Jika produsen sudah memenuhi syarat kelengkapan formulir pendaftaran, maka  produsen harus melakukan pembayaran ke bank BNI 46 nomor rekening 037.000.240799001 dengan biaya yang ditetapkan sesuai dengan PP No. 17 tahun 2001 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Badan POM.
Terhadap semua formulir pendaftaran, baik ODS maupun Umum, dilakukan evaluasi yang keputusannya dapat berupa : ditolak, disetujui dengan syarat  (penambahan data yang harus dilengkapi) atau disetujui. Keputusan untuk Umum diperoleh paling lambat 3 bulan, sedangkan keputusan untuk ODS diperoleh paling lambat 1 hari.
Pendaftaran Produk Makanan Dalam Negeri
Untuk mendaftarkan makananproduksi Dalam Negeri, pemohon wajib menyerahkan atau mengirimkan kelengkapan permohonan  pendaftaran kepada Direktur jenderal Pengawasan Obat dan Makanan sebanyak 3 rangkap. Kelengkapan permohonan pendaftaran adalah meliputi  :
1.    Permohonan pendaftaran
yang terdiri dari Formulir A, B, C, D yang diisi dengan  benar dan lengkap sesuai dengan  pedoman  dan dilengkapi dengan lampirannya pada masing-masing formulir.
2.    Formulir A (dilip di Formulir A)
- Sertifikat merek dari Departemen Kehakiman RI bila ada
- Rancangan /desain label dengan warna sesuai  dengan rencana yang akan digunakan pada produk yang bersangkutan
- Fotokopi surat izin dari Departemen Perindustrian RI/BKPM
- Surat pemeriksaan BPOM setempat (bila sudah pernah diperiksa)
- Untuk produk  suplemen makanan melampirkan  fotokopi ijin produksi farmasi dan sertifikat CPOB.
- Untuk produk air minum dalam kemasan dan garam dilengkapi sertifikat SNI dari Deperindag.
- Untuk produk yang dikemas kembali harus melampirkan surat keterangan dari pabrik asal.
- Untuk produk lisensi melampirkan surat keterangan lisensi dari pabrik asal dengan menunjukkan aslinya
3.    Formulir B (diklip di form B)
-  Spesifikasi bahan baku dan BTM
- Asal pembelian bahan baku dan BTM
- Standar yang digunakan pabrik
- Sertifikat wadah dan tutup
- Uji kemasan dan pemerian bahan baku untuk suplemen makanan
4. Fomulir C (diklip di form C)
- Proses proses produksi dari bahan baku sampai produk jadi
- Higiene dan sanitasi pabrik dan karyawan
- Denah dan peta lokasi pabrik
5. Formulir D (diklip di form D)
- Struktur organisasi
- Sistem pengawasan mutu, sarana dan peralatan pengawasan mutu
- Hasil analisa produk akhir lengkap dan asli meliputi pemeriksaan fisika, kimia, BTM (sesuai dengan  masing-masing jenis makanan), cemaran mikroba dan  cemaran logam
- Apabila diperiksa oleh laboratorium sendiri, harus dilengkapi dengan metoda dan prosedur analisa yang digunakan dengan melampirkan daftar peralatan  laboratorium yang dimiliki
- Apabila dilakukan pemeriksaan di laboratorium pemerintah atau laboratorium yang sudah diakreditasi, agar menyebutkan metoda yang digunakan.
- “in process control” pengawasan mutu selama proses produksi
Pendaftaran Produk Makanan Impor
Untuk mendaftarkan makanan, pemohon wajib menyerahkan atau mengirimkan kelengkapan permohonan pendaftaran kepada Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan sebanyak 3 rangkap. Kelengkapan  permohonan pendaftaran adalah meliputi :
1.       Permohonan pendaftaran
terdiri dari Formulir A, B, C, D, E yang diisi dengan benar dan lengkap oleh pabrik asal asli atau  yang dilegalisir sesuai dengan pedoman dan dilengkapi dengan lampirannya pada masing- masing formulir.
2.       Formulir A (diklip di Formulir A)
a. Sertifikat merk dari badan yang berwenang bila ada.
b. Sertifikat kesehatan/Free Sale dari pemerintah negara asal asli atau copy yang  dilegalisir
c. Sertifikat bebas radiasi sesuai dengan SK Menkes. No. 00474/B/II/87 tentang  menyertakan Sertifikat Kesehatan dan bEbas Radiasi untuk makanan impor yang telah ditetapkan (susu dan haisl olahannya, buah & sayur segar atau terolah, ikan & hasil laut segar atau terolah, daging dan produk daging, air mineral, sereal termasuk tepung, jagung dan barley).
d. Surat penunjukkan dari pabrik asal asli atau copy yang dilegalisir.
e. Rancangan/desain label dengan warna sesuai dengan rencana yang akan digunakan pada produk yang bersangkutan.
3.       Formulir B (diklip di form B)
a. Komposisi dari pabrik asal asli atau copy yang dilegalisir
b. Spesifikasi asal bahan baku dan BTM dari pabrik asal.
c. Sertifikat wadah dan tutup dari pabrik asal.
d. Standar yang digunakan pabrik asal.
e. Untuk produk suplemen makanan melampirkan uji kemasan dan pemerian bahan  baku.
4.   Formulir C (diklip di form C)
a. Proses produksi dari bahan baku sampai produk jadi
5. Formulir D (diklip di form D)
a. Sistem pengawasan mutu dari pabrik asal asli atau foto kopi yang dilegalisir
b. Hasil analisa produk akhir lengkap dan asli meliputi pemeriksaan fisika, kimia, BTM atau Bahan Tambahan Makanan (sesuai dngan masing-masing jenis makanan), cemaran mikroba dan  cemaran logam
c. Apabila diperiksa oleh laboratorium sendiri, harus dilengkapi dengan metoda dan prosedur analisa yag digunakan dengan melampirkan datar peralatan laboratorium dimiliki
d. Apabila dilakukan pemeriksaan di laboratorium pemerintah atau laboratorium yang sudah diakreditasi, agar menyebutkan metoda yang digunakan.
e. “in process control” pengawasan mutu selama proses produksi
6. Contoh makanan yang bersangkutan 3 kemasan
7. Selain yang dimaksud di atas bila dianggap perlu, pemohon dapat menyertakan dokumen lain yang dapat menunjang penilaian permohonan dalam rangkap 3.
ONE DAY SERVICE (ODS)
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses permohonan pendaftaran dan proses penilaian, Subdit Evaluasi dan Pendaftaran Makanan & Minuman telah menerapkan sistim pelayanan dan penilaian cepat dan penerbitan persetujuan pendaftaran dalam 24 jam yang disebut ODS (One Day Service) bagi produk-produk makanan yang beresiko rendah, baik produk lokal maupun impor yang didaftarkan langsung ke Ditjen POM.
Daftar produk yang beresiko rendah dapat dilihat pada Tabel 2. Persyaratan produk yang berisiko rendah adalah makanan yang tidak langsung dimakan/dikonsumsi atau masih mengalami proses lebih lanjut, berkadar gula tinggi, aktivitas air (Aw) rendah dibawah 0,85, berkemasan tinggi (pH di bawah 4,5).
Parameter Penilaian Produk ODS
1. Formulir A diisi oleh prmohon dengan benar dan lengkap sesuai dengan pedoman.
2. Lampiran untuk produk dalam negeri :
- Ijin industri atau tanda pendaftaran industri dari Depperindag (untuk pabrik baru dan jenis baru)
- Sertifikat merek dagang/paten untuk produk yang menggunakan tanda “ R” (nomor paten) pada nama dagang.
- Sertifikat SNI untuk garam beryodium atau produk yang diklaim sesuai dengan SNI
- Desain label (Sesuai dengan peraturan label)
- Contoh produk 3 buah
- Untuk Pabrik pengemas kembali, dilampiri dengan surat keterangan dari pabrik asal
- Untuk pabrik berlisensi, dilampiri keterangan pabrik pemberi lisensi dari negara asal.
3. Lampiran untuk produk impor :
- Surat penunjukkan importir dari pabrik negara asal atau salinan yang dilegalisir oleh importir dengan menunjukkan aslinya.
- Sertifikat Kesehatan /Free Sale asli atau salinan yang dilegalisir oleh importir dengan menunjukkan aslinya.
- Contoh label asli dengan desain label sesuai dengan yang akan diedarkan di Indonesia
- Contoh produk 3 buah
4. Label
- Desain label sesuai dengan produk yang akan diedarkan rangkap 3.
- Pada bagian utama label minimal harus memuat: nama produk, berat bersih/isi bersih/netto, nama dan alamat produsen/importir (minimal nama kota, kode pos dan Indonesia atau alamat lengkap) dan nomor pendaftaran.
- Keterangan lain pada label minimal memuat : komposisi bahan, golongan BTM, nama pemanis, pengawet, pewarna lengkap dengan indeks warna (apabils digunakan), masa kedaluarsa, kode produksi, tanggal produksi keterangan lain yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan.
5. Kelengkapan pengisian Formulir B yang memuat : daftar dan jumlag bahan baku dan BTP yang digunakan, nama BTP dan kegunaannya, khusus untuk pewarna dengan Colour Index (CI), asal bahan baku dan BTP yang digunakan.
6. Kelengkapan pengisian Formulir C yang memuat cara pembuatan dan skema proses produksi
7. Kelengkapan pengisian Formulir D yang dilampiri dengan hasil analisa produksi akhir asli.
8. Waktu pendaftaran : jam 09.00 – 13.00
Sumber artikel...DISINI