Adsense

Tampilkan postingan dengan label Info baking demo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info baking demo. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Februari 2013

Fathurahman, Mendulang Untung dari Bisnis Kuliner Terapung

toko roti, mesin roti, bisnis roti, mesin bakery, alat roti, usaha roti, kuliner, mesin roti bekas, usaha sampingan, bisnis online, bisnis sukses, restoran, hotel, mixer roti, oven roti, oven otomatis, oven lokal,proofer roti,proofer otomatis, steamer, ic board, sparkling, divider rounder, moulder,loyang roti,meja kerja,rak loyang,work table,cold showcase,dough sheeter,dough moulder.
Menikmati santap malam sambil menyusuri Sungai Kapuas menjadi incaran turis asal Malaysia dan Brunei. Inilah yang menjadi ladang bisnis Fathurahman, pemilik kafe Banjar Serasan di Kota Pontianak.

"Bisa dibilang 40 persen tamu kafe ini adalah turis dari Malaysia dan Brunei. Sisanya berasal dari dalam negeri dan beberapa turis asing asal negara lain," ujar Fathurahman.

Diakui Fathur, dia memang menjalin kerjasama hampir dengan semua travel agent yang ada di Pontianak.

Makan sambil berpesiar dengan kapal Banjar Serasan sudah menjadi bagian dari city tour yang dikemas biro perjalanan di Pontianak. Tak hanya disuguhi menu khas seperti ayam api serasan, tumis pukis maupun asam pedas ikan serangin yang bercita rasa khas Melayu dengan beragam bumbu, para tamu juga mendapat suguhan panorama yang eksotik.

Saat sore menjelang petang saat matahari menuju peraduan, panorama sunset terlihat sangat menakjubkan. Semburat warna jingga di langit biru serta kecipak ombak kecil dengan balutan angin sepoi-sepoi menjadi daya tarik bagi tamu. Sedang saat malam menjemput siang pemandangan lampu-lampu di kota membuat suasana romantis di dalam perahu.

Fathurahman memberikan pilihan dua trip bagi para tamunya. Jika siang hari kapal Banjar Serasan akan berangkat dari Serasan menuju Alun Kapuas hingga Tugu Khatulistiwa dan kembali lagi dengan durasi sekitar 1,5 jam. Sedang saat malam dari Serasan sampai Alun Kapus kembali ke Serasan butuh waktu sekitar 40 menit. "Namun jika hujan dan berangin saya tidak izinkan kapal berjalan mengangkut tamu," papar dia.

Dia mematok tarif sebesar Rp 400 ribu sekali trip. Saat ini kapal yang dia miliki bisa menampung 25 orang. Namun dia sudah menyiapkan satu kapal lagi yang mampu menampung 60 orang. Fathur memang membuat sendiri kapal-kapal yang dijadikan kafe. Jika pada kapal yang pertama menggunakan mesin Isuzu Panther. Sedang, pada kapal kedua dia pasang mesin Mitsubhisi PS 120.
 Saat mengawali usaha tahun 2001, Fathur hanya menggunakan keramba terapung dengan tenda-tenda dari sponsor. Para pembeli lesehan di atas keramba. Kafe perahu mulai dirintis 2006. Itu setelah dia membangun kafe permanen di tepi sungai Kapuas tepatnya di dekat dermaga Serasan.

"Masakan tidak dibuat di kapal namun di dapur resto permanen. Jadi setelah menu yang dipesan para tamu disajikan, baru kapal berlayar," ujar Fathur. Pada setiap trip ada dua pelayan, juru kemudi dan seorang ABK. Namun, menurut Fathur, jumlah petugas disesuaikan dengan jumlah tamu terutama untuk memberikan pelayanan yang baik kepada para tamu.

Saat ini kafe yang memberikan layanan berlayar menyusuri Kapuas memang baru yang dikelola Fathur. Untuk itu dia optimistus usahanya masih akan berkembang. "Saya optimis dengan wisata kuliner sambil berlayar ini," ujar Fathur. Hanya saja dia berharap dukungan infrastuktur berupa dermaga dari Pemerintah Kota. Terutama agar turis bisa turun mengunjungi Tugu Khatulistiwa.

Sabtu, 26 Januari 2013

Riyadh Ramadhan, Jutawan Muda Berkat Bisnis Gorengan

toko roti, mesin roti, bisnis roti, mesin bakery, alat roti, usaha roti, kuliner, mesin roti bekas, usaha sampingan, bisnis online, bisnis sukses, restoran, hotel, mixer roti, oven roti, oven otomatis, oven lokal,proofer roti,proofer otomatis, steamer, ic board, sparkling, divider rounder, moulder,loyang roti,meja kerja,rak loyang,work table,cold showcase,dough sheeter,dough moulder.
Kendati usianya masih muda, Riyadh Ramadhan sudah berani memulai usaha. Di usia 19 tahun, ia sudah memiliki bisnis gorengan di Surabaya dengan omzet ratusan juta per bulan. Bisnis ini dirintisnya tahun 2009, saat ia masih berusia 16 tahun.

Saat itu, ia baru duduk di kelas satu sekolah menengah atas (SMA). Lantaran usianya yang masih belia, ia pernah dinobatkan sebagai Entrepreneur Termuda 2010 versi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Riyadh memulai bisnis secara autodidak. Semua berawal dari kegemarannya memasak. Suatu ketika, naluri bisnisnya bangkit setelah melihat peluang usaha gorengan. "Saya melihat di Surabaya banyak penjual gorengan, lalu saya berpikir untuk membikin sendiri," kata Riyadh.

Keinginan untuk berbisnis itu kemudian diutarakannya kepada kedua orangtuanya. Walau masih muda, orangtua Riyadh menyambut baik keinginan anaknya itu untuk berbisnis. Kebetulan, orangtua Riyadh memang memiliki jiwa bisnis.

Mereka berprofesi sebagai wiraswasta. Namun, usaha yang mereka kelola bukan bergerak di bidang makanan. "Mereka mengelola lembaga pendidikan," ujar Riyadh.

Tekad Riyadh Ramadhan untuk memiliki bisnis di usia muda sangat kuat. Karena tekad yang kuat itu, ia pun tak risih meski harus harus memulai usaha dari menjajakan gorengan di sekolahnya.

Riyadh memang mengawali kesuksesan bisnisnya sebagai penjual gorengan. Pertama menjadi penjual gorengan, dia membidik teman-teman sekelasnya sebagai konsumen.

Setiap jam istirahat sekolah, Riyadh tidak sungkan mengeluarkan dagangan yang ia bawa setiap hari dari rumah. Sebagai remaja yang baru duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), sebenarnya dia agak canggung dan malu berjualan di sekolahnya.

Apalagi, Riyadh juga sering menjadi bahan olok-olokan dari teman-teman sekolahnya. "Beberapa nada sumbang berupa ejekan sempat terdengar dari teman," kenangnya.

Bukannya berhenti, makin lama makin banyak teman yang mengejeknya sebagai penjual gorengan. Awalnya, ia sempat minder dan ingin mundur dari bisnisnya itu.

Namun, Riyadh tetap berpikir positif bahwa apa yang ia lakukan sudah tepat. Lagi pula, dia merasa tidak ada yang dirugikan dari bisnisnya itu.
Sementara bila mundur, keinginannya untuk memiliki usaha akan pupus. "Orangtua saya juga sering menguatkan mental saya untuk tidak mundur hanya karena mendapat ejekan dari teman," ujarnya.
Orangtua saya juga sering menguatkan mental saya untuk tidak mundur hanya karena mendapat ejekan dari teman

Atas dorongan orang tuanya, Riyadh berusaha membuang jauh-jauh semua perasaan sakit hati yang ia alami di sekolah. Namun, seiring berjalannya waktu, justru banyak temannya yang mulai menyukai gorengannya. Bahkan,teman-teman yang tidak sekelas dengannya juga ikutan meminati gorengan buatan Riyadh.

Lantaran pesanan gorengannya makin banyak, ia selalu berusaha bangun tidur lebih awal untuk mempersiapakan dagangannya. Riyadh selalu bangun tidur jam tiga dinihari setiap hari. Di pagi buta itu, dia menyiapkan semua bahan yang diperlukan, termasuk meracik sendiri tepung gorengannya. "Saya menjalani semuanya dengan semangat," katanya.

Selama setahun menjajakan gorengan di sekolah, ia pun mulai terpikir untuk mengembangkan usahanya. Hingga suatu saat Riyadh menemukan ide untuk membuka kafe di mal.

Lagi-lagi, orangtuanya mendukung penuh rencananya tersebut. Berbekal keuntungan usaha selama setahun serta sokongan dana dari orangtuanya, Riyadh pun mulai merintis pendirian kafe di salah satu mal di Surabaya.

Riyadh memberi nama kafe itu Go Crunz, yang sampai sekarang masih menjadi label usahanya. Di kafe itu ia menyediakan menu gorengan, seperti kentang, jamur, ayam, dan otak-otak ikan. Selain gorengan, ia juga menyediakan beragam pilihan minuman. Tak ingin mengecewakan orangtua yang sudah mendukungnya dan juga tanggung jawab terhadap diri sendiri karena uang tabungannya ludes untuk modal usaha, Riyadh pun total di bisnis ini.

Dengan label Go Crunz, ia menawarkan menu gorengan, seperti kentang, jamur, dan ayam, hingga otak-otak ikan. "Total ada sembilan menu gorengan," katanya.

Gorengan itu dibanderol Rp 6.000-Rp 9.000 per kotak. Setiap kotak berisi empat sampai lima gorengan. Ternyata, banyak yang menyukai gorengan buatan Riyadh. Lalu dia membuka dua gerai lagi dengan konsep booth.

Dari ketiga gerai itu, total omzet yang didapatnya mencapai Rp 120 juta per bulan, dengan laba sekitar 40 persen dari omzet. Lantaran respon pasar positif, sejak tahun 2010, Riyadh resmi menawarkan kemitraan usaha. Saat ini, jumlah gerainya sudah 12 gerai.Perinciannya, tiga milik sendiri dan sisanya milik mitra. Mitra usahanya itu tersebar di beberapa kota, seperti Jakarta, Bekasi, Malang, hingga Balikpapan.

Dalam kemitraan ini, ia menawarkan dua paket investasi. Yakni, paket booth sebesar Rp 39 juta dan paket kafe Rp 110 juta. Berdasarkan pengalamannya, omzet paket booth ditargetkan Rp 500.000-Rp 700.000 per hari. Sementara paket kafe Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per hari.Dalam kemitraan ini, ia memasok bumbu dan kemasan kepada seluruh mitra bisnisnya.

Guna mengembangkan usahanya, ia kemudian menawarkan kemitraan pada Oktober 2010. Guna menjaring mitra, Riyadh rajin mengikuti pameran waralaba di daerahnya.Kerja kerasnya tidak sia-sia. Di bulan pertama menawarkan kemitraan, ia sukses menjaring tujuh mitra.

Sukses di usia muda mungkin menjadi impian banyak orang, begitupun Riyadh Ramadhan. Ia tak menyangka, bisnisnya akan tumbuh cepat. Toh begitu, tak mudah membangun bisnis di usia belia.

Riyadh mengaku banyak kendala yang ia hadapi. Misal, ia sempat kesulitan membuat sistem manajerial usaha yang baik. Alhasil, ia sering gonta-ganti karyawan lantaran kinerja pegawainya tak memuaskan. "Karena usia saya yang lebih muda, banyak karyawan yang tak menghormati saya sebagai pimpinan, sehingga kinerja mereka tak maksimal," terangnya.

Tak kehabisan akal, Riyadh pun rajin melahap buku mengenai manajemen dan kepemimpinan. Ia pun kerap mengikuti ajang entrepreneurship bagi anak muda seusianya.

Meski tak menyabet predikat sebagai juara, Riyadh tak berkecil hati. "Tujuan utamanya bukan juara, tapi lebih pada pembelajaran karakter dan jiwa kepemimpinan dari para pengusaha muda," ungkapnya.

Bukan sekadar memetik ilmu, dari ajang kompetisi itu Riyadh juga bisa membuka jaringan yang lebih luas. Dari situ, ia mulai belajar akan pentingnya manajerial usaha agar usaha makin berkembang. "Dalam usaha, pemasaran memang penting tapi belajar menjadi seorang pimpinan yang baik juga tak kalah penting," katanya.

Dari kompetisi tersebut, Riyadh mengaku pikirannya kian terbuka. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus ia benahi, terutama manajemen usaha. Hal utama yang langsung Riyadh lakukan adalah mengubah gaya kepemimpinannya.

Riyadh bilang, ia sekarang lebih tegas namun bukan berarti berubah jadi pribadi yang galak dan ditakuti karyawannya. Selain itu, ia mencoba menerapkan metode kekeluargaan dalam manajemen Go Crunz.

Dengan perubahan gaya kepemimpinan itu, sekarang manajemen usahanya jauh lebih solid. "Dalam beberapa bulan terakhir, tidak ada lagi gonta-ganti karyawan," jelasnya.

Bukan itu saja, menyadari bahwa ia adalah principal dari sebuah brand yang juga melibatkan orang lain, Riyadh menganggap semua mitra usahanya merupakan saudara dekatnya. Hal ini pula yang membuat dia cenderung lebih selektif memilih mitra usaha.

Salah satu patokannya memilih mitra adalah merasa klop saat pertama kali bertemu dengan calon mitra. "Jadi ada chemistry dalam berkomunikasi," ungkap mahasiswa jurusan Desain Manajemen IBMT International University ini.

Insting itulah yang akhirnya membuat Riyadh memiliki sembilan mitra. Dia mengklaim semuanya loyal dan memenuhi ekspektasi membesarkan franchise Go Crunz.

Kendati bisnisnya makin mengembang, tak membuat Riyadh cepat puas. Ia mengatakan, masih harus terus belajar agar usaha kian membesar. Ia pun menyimpan mimpi bahwa merek Go Crunz dalam beberapa tahun ke depan bisa go international seperti Kebab Baba Rafi milik Hendy Setiono. Ia menyebut Hendy sebagai mentor andal dan telah menginspirasi dirinya.

Jumat, 11 Januari 2013

Donny Pramono, Sosok di Balik Kesuksesan Sour Sally

alat pengembang roti, alat roti, bisnis online, bisnis roti, bisnis sukses, cold showcase, divider rounder, dough moulder., dough sheeter, hotel, ic board, kuliner, loyang roti, meja kerja, mesin bakery, mesin roti, mesin roti bekas, mesin roti murah., mixer murah, mixer roti, moulder, oven lokal, oven murah, oven otomatis, oven roti, proofer hemat daya, proofer murah, proofer otomatis, proofer room., proofer roti, rak loyang, restoran, rotary oven, sparkling, steamer, steamer donuts, toko roti, usaha roti, usaha sampingan, usaha rumah tangga,work table
Yoghurt adalah jenis makanan yang populer di kota-kota besar. Makanan yang berasal dari susu fermentasi ini begitu menjamur di mana-mana. Tak pelak banyak orang melirik bisnis yoghurt yang menawarkan kesegaran rasa.

Adalah Donny Pramono yang sukses membesut bisnis yoghurt di bawah bendera Sour Sally. Ia berhasil mengembangkan yoghurt dalam bentuk beku sebagai hasil kreasi dari susu, yoghurt dan es krim formulasi. Sour Sally pun akhirnya bisa menular hingga Singapura.

Awalnya Donny membesut bisnis yoghurt dari ide ibunya sendiri, Elien Limuwa. Sang ibu ternyata suka makan yoghurt. Bahkan ibunya pun menyarankan untuk menjualnya dalam bentuk es krim. Berangkat dari situlah maka Donny memberanikan diri memulai bisnis es krim yoghurt tersebut.

Bermodal sebesar Rp 200 juta ia mendirikan outlet pertama di Senayan City, Jakarta. Perlahan yoghurtnya pun bisa diterima oleh masyarakat dengan berbagai topping dan citarasa yang menarik di dalamnya. Dari satu outlet kemudian berkembang menjadi 28 outlet di seluruh Indonesia termasuk Singapura.

Sebagai pelopor bisnis es krim yoghurt, Donny jelas tidak terbendung. Sebab branding yang dibuat Donny cukup berhasil. Jadi apabila konsumen ingin es krim yoghurt maka pastilah ia akan teringat Sour Sally.

Apa sebenarnya di balik kesuksesan terrsebut? Donny mengakui ia sangat memperhatikan branding. Ia pun menciptakan karakter Sally sebagai gadis periang dengan kepang dua, dress mini dan berwarna hitam. Karakter Sally yang ceria, cerewet, lucu, cerdas, ramah, loveable, kekanak-kanakan dan unik itu akhirnya diterima secara luas oleh konsumen

Anak pasangan Suwitno Pramono dan Elien Limuwa mengaku sejak kuliah sudah mengenal yoghurt. Bahkan saat dia kuliah di Los Angeles, dirinya terobsesi membangun gerai froyo alias es krim yoghurt karena melihat gerai tersebut sangat ramai di Amerika.

Dari sanalah ia bertekad untuk membangun bisnis yoghurt. Kini Donny tinggal memetik buah kesuksesannya. Sebagai usahawan sukses, penggemar futsal ini sedikit berbagi tips berwirausaha. Kuncinya tiga: ide, believe (percaya), dan passion (semangat). Tapi yang jelas dukungan orang tua sangat memegang peran penting bagi keberhasilan bisnis tersebut.

Rabu, 16 Mei 2012

SIGIT SUSILO, JURAGAN BROWNIES TEPUNG SINGKONG

Sigit Susilo adalah salah satu dari segelintir anak muda yang sukses. Bagaimana tidak, Sigit mampu meraup penghasilan hingga puluhan juta rupiah dari usaha yang dijalaninya. Ide dan kreativitas merupakan modal utama Sigit dalam menjalankan bisnisnya.

Buktinya, dia mampu menghasilkan produk, yakni kue brownies yang terbuat dari tepung singkong, mengingat kebanyakan brownies yang dijual di pasaran saat ini menggunakan tepung terigu.

mr_BrownCoKemudian, brownies ciptaannya itu dia jual dengan merek mr BrownCo. Konsep mr BrownCo adalah memadukan antara produk pangan lokal dengan modern. Sigit mendirikan mr BrownCo pada 6 Februari 2008 di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga.

Sejak berdiri, sambutan konsumen sangat tinggi. Ini terlihat dari semakin meningkatnya angka penjualan dari bulan ke bulan. Kemudian diversifikasi dan inovasi produk terus dikembangkan dengan selalu mengikuti selera konsumen dan mengedepankan pelayanan terbaik.

Ketertarikan Sigit memulai bisnis bermula pada tahun 2004 sewaktu masih menjadi mahasiswa tahun pertama di IPB. Saat tinggal di asrama, kata Sigit, dia tertarik berjualan setelah melihat banyak teman-temannya yang jualan.

"Saya menjual produk orang lain, yakni nata de coco. Namun, sebenarnya peraturan asrama sendiri enggak membolehkan mahasiswa berjualan karena mengganggu ketertiban asrama. Selepas dari asrama tahun 2005, saya enggak jualan nata de coco lagi," papar Sigit.

Pada waktu itu, Sigit dan seorang temannya, Indra, memutuskan untuk membuat brownies biasa yang berbahan dasar tepung terigu. Bisnis kecil-kecilan itu mampu berjalan hingga tahun 2008 dan pemasarannya sebatas di lingkungan komunitas IPB.

"Awalnya kami membuat sebanyak dua kotak per hari, dan mendapatkan pendapatan sebesar Rp60 ribu per hari. Lama-lama, pendapatan kami bertambah menjadi sebesar Rp200 ribuper hari. Tapi tidak hanya menjual di kelas, kami juga menjual ke perumahan sekitar kampus. Walaupun produksi terbatas, mengingat waktu itu kami masih kuliah," papar Sigit.

Lalu pada tingkat akhir kuliah, bisnis yang dijalani Sigit dan Indra semakin berkembang, dan anggota tim pun bertambah dua orang, yakni Bahtiar dan Irna Melviyana. Ekspansi usaha pun coba dilakukan mereka, apalagi ketika itu mereka mendapatkan dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional sebesar Rp4 juta.

"Saya mengajukan proposal bisnis brownies ke PKM. Jadi sambil berbisnis, kami juga sekaligus menjalankan program PKM selama setahun. PKM semacam kompetisi seluruh kampus di Indonesia. Waktu itu proposal program kami adalah brownies ubi jalar dan talas. Sementara modal yang kami miliki sendiri sebesar Rp2 juta, jadi modal awal total Rp6 juta. Itu bisa dibilang kami ikut lomba bikin business plan," kata Sigit.

Modal Rp6 juta tersebut kemudian digunakan Sigit untuk membeli etalase toko di Bogor seharga Rp600 ribu, oven, mixer, sewa tempat sebesar Rp1,5 juta per tahun, pembuatan leaflet sebanyak 500 lembar, bahan baku brownies, dan sebagainya.

"Dalam setahun, modal itu berputar, dan pendapatan per bulan Rp9 juta. Waktu itu masih membuat brownies berbahan baku ubi jalar dan talas. Kita juga sering ikut pameran dan bazar. Selepas dari program PKM, kami mulai mengembangkan bisnis sendiri," kata Sigit.

Kreativitas Sigit terus berlanjut dengan melakukan inovasi mencoba berbagai bahan baku umbi-umbi lainnya, mulai dari tepung ganyong hingga tepung singkong untuk membuat brownies. Sampai pada akhirnya, dia menemukan bahan baku yang cocok untuk membuat brownies, yakni tepung singkong.

"Karena kami memang selalu mengutamakan untuk mengembangkan bahan baku pangan Indonesia. Yang namanya industri kan bukan hanya sekadar unik, tapi kontinuitas dari bahan baku itu tetap harus ada. Kalau memakai singkong murni dikukus kan buat industri tidak efektif," ujarnya.

Selain tertarik untuk menggunakan bahan baku pangan Indonesia, Sigit mengaku, juga ingin menekan penggunaan produk tepung terigu yang merupakan produk impor. Sementara itu, tahap percobaan menggunakan tepung singkong dan tes pasar hanya berlangsung selama sebulan.

Seiring dengan waktu, pada pertengahan 2009, Sigit berhasil meraup omzet sebesar Rp25 juta per bulan. Namun sayangnya, di tengah semakin berkembangnya usaha, semua anggota tim Sigit memutuskan untuk mencari pekerjaan lain. "Setelah lulus, saya baru kembangkan usaha sendiri," ucapnya.

Kendati hanya seorang diri, Sigit tidak langsung putus asa dan tetap semangat untuk menjalankan usahanya. "Saya berharap brownies mr BrownCo ini nantinya bisa menjadi ikon oleh-oleh khas Bogor," tutur Sigit.

Strategi marketing yang dilakukan adalah dengan melakukan bazar dan pemeran, baik di sekitar kampus IPB maupun di wilayah Bogor dan Jakarta. Selain itu, promosi via online juga sudah dilakukan untuk mempromosikan produk mr BrownCo ke seluruh wilayah Indonesia, yakni melalui www.mrbrownco.com, www.oleholehbogor.com, maupun melalui situs jejaring sosial.

Saat ini, Sigit sudah memiliki satu outlet yang berlokasi di kampus IPB yang merupakan tempat utama untuk memasarkan produknya. Dia juga memasok hasil produksi di Botani Square dan beberapa agen di sekitar Bogor.

Rencana pengembangan bisnis mr BrownCo adalah dengan memperluas pasar di pusat kota Bogor dan merambah area Jabodetabek. Ada dua rencana pengembangan bisnis. Pertama, konsep booth, display, atau stan di tempat-tempat strategis, seperti mal, pusat jajanan khas Bogor, tempat rekreasi, atau jalan-jalan utama di Bogor.

Kedua, membuka outlet atau gerai yang memadukan antara brownies, kopi, dan makanan khas Bogor, di mana konsumen juga disediakan tempat untuk menikmati secara langsung produk-produk yang ditawarkan sambil menikmati hidangan kopi dan menu aneka brownies siap saji.

Tahap pertama yang segera direalisasikan, yaitu meresmikan pembukaan mini cafe di kampus IPB Darmaga. Mini cafe pertama yang akan dibuka pada November 2010 adalah perpaduan antara brownies dan kopi. Untuk membuka mini cafe, Sigit bekerja sama dengan seorang temannya, Asyhar. Dana yang dibutuhkan untuk membuka mini cafe itu sebesar Rp100 juta.

“Kami sekarang mengarah kepada sistem cafe. Konsepnya sekarang orang bisa makan dan minum sambil nongkrong. Karena menurut saya cocok, menghubungkan brownies dengan kopi. Untuk keuntungannya, sistemnya nanti bagi hasil,” ungkapnya.

Sigit mengaku, mampu menjual sebanyak 25-40 kotak brownies singkong setiap harinya. Biasanya, Sigit memproduksi 48 kotak brownies singkong panggang, 16 brownies singkong kukus, dan 100 cup brownies per hari dengan kisaran harga mulai dari Rp2.000 hingga Rp55 ribu.

"Tapi tergantung event, kalau puasa dan Lebaran biasanya akan lebih dari itu. Pada waktu liburan panjang juga meningkat, karena para mahasiswa IPB yang ingin pulang ke rumahnya, biasanya membeli untuk oleh-oleh. Jadi, ya sudah menjadi semacam gaya hidup mereka. Bahkan dulu, produk saya pernah sempat diberi tagline ‘gawenya anak IPB’," ucapnya. (*/Harian Seputar Indonesia)

Minggu, 13 Mei 2012

DARI SOPIR TAKSI KE USAHA ROTI


 
Buchori Al Zahrowi 
Buchori, begitu pria bernama lengkap Buchori Al  Zahrowi ini biasa dipanggil, Buchori menjadi sosok pengusaha muda sukses yang rendah hati. Lelaki kelahiran Bantul, 26 Maret 1969 ini dalam hidupnya pernah jadi sopir taksi selama tiga tahun dan sekarang menggeluti usaha Roti dan Kue AFLAH yang berarti lebih.  Usaha yang digelutinya sekarang sudah berkembang dan membiakkan beberapa outlet di berbagai kota, antara lain Yogyakarta, Kutoarjo, Purworejo, Grabag dan Purwodari. Usaha yang dikelolanya sekarang ini membuatnya semakin mantap dalam menjalankan bisnisnya, walau krisis menghadang. Karena dengan krisis ini, menurut Buchori difahami menjadi sebuah peluang, karena banyak lahan yang ditinggalkan oleh para pengusaha/pelaku usaha  yang tidak tahan terhadap goncangan badai.
Pengusaha muda sukses ini sejak SMA sudah mandiri, tidak bergantung pada orang lain, dengan keterbatasan hidupnya ini, maka Bapak dari  2 anak putri yaitu Bazfa Azzah Zhorifah dan Bazfa Alya Zhofirah ini tidak memilih jalur lambat mencari uang  yaitu menjadi karyawan, tetapi memilih jalur cepat menghasilkan uang dengan cara menjadi pengusaha. Cita-citanya ini terbukti, bahkan bukan sekedar materi  yang didapat dan berjalan maju cepat tetapi keseimbangan spiritual yang dapat dicapai.
Kini Gilirannya Untuk Bertukar Pengalaman  
Mantan aktifis kampus diera awal 90-an di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (sekarang UIN Yogyakarta) ini, sekarang sibuk dengan kepeduliannya dengan cara memberikan motivasi bisnis untuk kalangan mahasiswa. Trik dan kiat bisnis yang diberikannya sederhana dan langsung bisa diaplikasikan serta tidak terlalu banyak modal. Sudah banyak mahasiswa yang berhasil punya keberanian membuka usaha sendiri setelah mendapat pencerahan dan motivasi darinya. Harapannya semakin banyak anak muda dan mahasiswa yang setelah lulus kuliah dan sudah siap mandiri dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
Berbekal jaringan dan silaturrohmi yang dibangun sejak menjadi aktifis kampus dan seringnya memberikan berbagai pelatihan diberbagai pelosok desa, Buchori yang merupakan suami dari Tin Khotimah ini lebih mantap melangkah dan menjadikannya modal dasar untuk memulai usaha membuat roti dan kue dengan merk “AFLAH” yang sudah dipatenkan dengan Hak Merek Reg. No. 000.091.841 serta sertifikat Halal MUI DIY. 121.000.001.001.08. Pola marketing yang begitu tepat dan cepat yang menjadikan para konsumen bukan hanya membeli produknya, tetapi lebih banyak pada ikatan emosional bathin, inilah yang jarang dimiliki oleh para pengusaha. Keloyalan dan kesetiaan para konsumen menjadikan bisnisnya berkembang pesat.
Buchori Al Zahrowi menambahkan, bila ada para calon pengusaha atau pengusaha yang berminat dengan bisnis ini dapat menghubungi di No HP :  081-7401074 atau melalui internet diwww.aflahcake.com  atau  facebook : Kuliner Jogja, atau email : infoaflahcake.com.  (Agus)

Jumat, 30 Maret 2012

MEREGUK UNTUNG DARI DODOL LIDAH BUAYA

Tanaman aloe vera mempunyai khasiat yang banyak. Tidak semua orang, meski yang sudah pernah mengonsumsinya tahu manfaat lidah buaya. Tanaman ini terasa pahit. Tapi Djamaluddin (32 tahun) berhasil mengolahnya menjadi panganan legit nan lezat yakni berupa dodol.

Aloe-VeraPutra pertama pasangan Rohadi dan Asmawati ini telah cukup lama berkecimpung mengelola bisnis dodol lidah buaya. Pemuda yang tinggal di rumah toko kontrakan di Jalan Budi Oetomo, Pontianak ini memulai merintis bisnisnya tujuh tahun yang lalu. Kala itu, Djamal—demikian ia disapa—yang masih kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Ilmu Komputer Pontianak, bertekad untuk menyelami dunia bisnis. Dengan pengalaman bisnis yang terbilang minim dan uang Rp3 juta, dia memulai usahanya.

Sebelumnya, dia tidak begitu mengenal aloe vera apalagi sampai tahu bahwa tanaman berlendir itu bisa diolah menjadi makanan. Namun, dia dipertemukan dengan Mamad yang kemudian menjadi rekan bisnisnya. Pengalaman Mamad yang pernah bekerja sebagai pekerja di industri pengolahan lidah buaya itu dikolaborasikan dengan modal Djamal hingga akhirnya mereka mendirikan sendiri bisnis pembuatan dodol berbahan baku lidah buaya.

Awalnya, produksi dilakukan di rumah Roby kenalan mereka yang kemudian bergabung dalam ikatan bisnis bersama dengan Djamal dan Mamad. Produk mereka lantas diberi nama “Barokah”. Tak hanya sekedar fokus pada proses pengolahan, ketiganya juga harus namun meraka masih harus berjuang keras untuk memasarkan hasil olahannya itu. Dari toko kecil hingga toko besar mereka coba tawarkan produk ini. Ada yang bersedia menerimanya, tapi ada juga yang menolaknya. Namun mereka tidak patah arang. Semangat untuk berhasil tetap mereka pegang erat. Dari semangat besar itulah, mereka dapat menembus pangsa pasar minimarket serta supermarket.

Tidak lama berselang, masalah demi masalah timbul. Ketidaksamaan persepsi serta masalah internal lain yang menyelimuti benak para owner Barokah, membuat Roby dan Mamad memutuskan keluar dari bisnis skala rumah tangga itu. Lokasi produksipun bergeser ke sebuah rumah kontrakan di Jalan Dusti Situs Mahmud Gg Blitar. Ditinggal dua orang rekannya, akhirnya Djamal memutuskan untuk mencari partner yang bisa membantunya dalam hal produksi dan Ary adalah nama orang itu.

Kerikil tajam kembali menghadang langkah Djamal. Ia menerima omongan tak sedap dari orang-orang di sekitar lokasi produksinya. Berkeinginan untuk tetap mempertahankan bisnisnya, Djamal akhirnya memilih mengalah dan pindah ke rumah orangtuanya di Parit Lambau Mega Timur Sungai Ambawang.

Serangkaian cobaan telah berhasil dihadapinya, hingga suatu hari Djamal bisa merasakan manisnya buah dari kesabaran serta perjuangannya. Pada tahun 2010, dia mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Salah satunya memberikan pengajaran untuk pengolahan lidah buaya di Lombok, Nusa Tenggara Barat serta tawaran mempromosikan produknya ke luar negeri. Kesempatan itu tidak ditolaknya. Diapun menyambangi negara Malaysia dan Brunei Darussalam memperkenalkan dan memasarkan dodol lidah buayanya.

Respon yang diterima Djamal sangat baik. Dari Malaysia dan Brunei, ia memeroleh banyak tawaran untuk memasarkan hasil karyanya di kedua negeri tersebut. Namun, dengan pertimbangan transportasi serta pertimbangan lain, dia memilih untuk menundanya dulu dan tetap fokus memperbesar industri dodol lidah buayanya. Terbukti, Djamal berhasil membangun gudang yang cukup luas untuk tempat produksi dan produk olahan yang semula hanya dodol kini merambah menjadi manisan lidah buaya, teh lidah buaya dan krupuk lidah buaya. Selain itu, bisnis yang dilakoni Djamal juga berimbas pada sesama di lingkungannya. Ia mempekerjakan delapan karyawan tetap dan pegawai non tetap yang membantunya ketika memasuki musim-musim tertentu.

Ayah dari Rabi’ah Al-Adawiah dan suami Fatlun sampai saat ini tetap mempertahankan olahan lidah buaya ini. Walau bersaing dengan aneka macam produk makanan instan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, ia tetap optimis dan bertahan dengan dodol Barokah-nya yang diolah secara tradisional. Seperti dilansir dari Pontianak Post, beberapa hari lalu, konsumen Djamal senantiasa bertambah. Dodol Barokah-nyapun dikenal sebagai oleh-oleh khas Pontianak, tidak hanya bagi warga lokal tapi juga warga daerah lain hingga bahkan warga internasional.

Kamis, 09 Februari 2012

"Lapasta", Roti Nikmat Buatan Narapidana

Gelaran lokakarya dan pameran 'Optimalisasi Lahan dan Warga Binaan dari Aspek Usaha' yang diselenggarakan Dirjen Lembaga Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM diikuti oleh berbagai rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan se-Jabodetabek.
Dalam gelaran yang berlangsung sepanjang hari ini, Rabu (19/5/2010), di Graha Pengayoman, Gedung Kementerian Hukum dan HAM, dipamerkan berbagai produk kerajinan dan karya para warga binaan selama menjalani masa hukuman di lembaga pemasyarakatan. Ada 14 Lembaga Pemasyarakatan da Rutan se-Jabodetabek yang berpartisipasi dalam pameran ini.
Berbagai produk kerajinan dan bermanfaat dipamerkan karya para narapidana dipamerkan kepada para pengunjung. Mulai dari miniatur perahu layar dan miniatur sepeda yang dirakit apik berbahan dasar kertas, bunga plastik menyerupai asli yang dirangkai dengan hanya keahlian tangan para warga binaan, hingga patung-patung dan aneka hiasan yang dipahat dan dipoles menjadi terlihat cantik.
Dari antara berbagai benda kerajinan tersebut, juga terlihat dipamerkan aneka panganan olahan roti. Mulai dari roti isi, roti tawar, hingga roti buaya, terjejer apik di stan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang. Inilah "Lapasta", aneka roti buatan para narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang.
Nama "Lapasta" sebagai produk roti pun berasal dari singkatan Lembaga Pemasyarakatan Tangerang. "Memang roti-roti ini adalah murni buatan para warga binaan kami selama di dalam tahanan," kata Kepala Seksi Bimbingan Kerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang Heri Purnomo kepada Kompas.com.
Berbagai roti buatan narapidana ini tampak tidak ada bedanya dengan roti-roti buatan pabrikan dan merk-merk ternama lainnya. Bentuknya dan aroma khas roti membuat pengunjung pameran tergiur mencoba roti-roti ini. "Wuah ini enak, Mas. Sama kayak roti bakeri di toko-toko elit," kata seorang pengunjung saat mencicipi roti isi cokelat yang dipamerkan.
Heri mengatakan, roti Lapasta merupakan salah satu unit kerja yang paling produktif pada berbagai Lembaga Pemasyarakatan se-Jabodetabek. Sebanyak enam orang warga binaan di Lapas Kelas I Tangerang setiap harinya bekerja memproduksi roti memenuhi permintaan konsumen yang cukup tinggi.
"Setiap harinya kami produksi 200 roti. Itu kami sudah cukup kewalahan karena keterbatasan alat dan pekerjanya sampai saat ini masih enam orang," kata Heri.
Ia menuturkan, belum ada unit kerja pemberdayaan di Lembaga Pemasyarakatan yang memiliki konsistensi produksi seperti roti Lapasta. Awalnya, kata Heri, produksi roti Lapasta ini berawal dari ide Paimin Landung, salah seorang terpidana kasus korupsi di Lapas Kelas I Tangerang. "Dia kebetulan memang punya skill membuat roti. Keluarganya juga punya usaha seperti ini. Ya sudah, kenapa tidak dikembangkan saja di sini sekalian," katanya.
Hal ini pun berlanjut, pihak Lapas kemudian memberikan modal dan bimbingan kepada Paimin dan beberapa narapidana lain yang ingin mengembangkan usaha tersebut. Dari modal awal sebesar Rp 6 juta, kata Heri, kemudian dibelikan berbagai alat produksi roti seperti oven dan alat pencetakan lainnya.
Dengan berbagai proses pembinaan seiring berjalannya waktu, unit kerja roti ini semaki berkembang. Tak hanya untuk memenuhi kebutuah internal di Lapas Kelas I Tangerang, roti Lapasta juga didistribusikan memenuhi kebutuhan roti di Lembaga Pemasyarakatan lainnya di Jabodetabek. "Sedikit-sedikit, kami juga mengembangkan supaya roti ini bisa dijual umum. Kami titipkan ke toko-toko dan koperasi. Nantinya, kami berharap juga bisa dijual keliling seperti roti umum," ungkap Heri.
Setiap hari, tak kurang dari 200 roti pasti habis terjual. Aneka roti ini dijual dengan harga yang relatif murah dibandingkan roti-roti sejenis di pasaran. "Hanya Rp 2000 untuk roti isi. Kalau untuk kalangan narapidana kami jual Rp 1000," ungkapnya.
Kian hari, permintaan kebutuhan roti Lapasta terus meningkat. Selain rasanya yang nikmat dan gurih, harga roti Lapasta tergolong ringan di kantong. Heri mengatakan, dengan tingginya permintaan konsumen, pihaknya berencana memperbesar skala usaha roti Lapasta menjadi lebih besar lagi. Hal ini, kata dia, terkait program pemberdayaan dan optimalisasi warga binaan yang gencar digerakkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Mengenai usaha ini, Heri mengatakan, menunjukkan bahwa ada prospek bagus bagi dibukanya unit usaha kecil dan menengah yang digerakkan oleh para narapidana. Mengenai sistem pengelolaan keuntungan penjualan roti Lapasta, kata Heri, diatur oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan. "Tapi kami juga memberikan apa yang menjadi hak mereka. Para pekerjanya mendapat upah Rp 10 ribu perharinya untuk kemudian bisa ditabung sebagai modal usaha kelak," imbuh Heri.
Roti Lapasta ini pun sempat menarik perhatian Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar. Saat melihat-lihat aneka produk kerajinan, ia sempat menghentikan langkahnya di stan roti Lapasta. "Wah ini ternyata ada juga produksi roti. Bagus, teruskan ya," kata pak menteri. Sumber : KOMPAS.COM

Jumat, 03 Februari 2012

SEJARAH HAMBURGER DAN PENEMUNYA

makanan hamburger atau yang biasa dikenal dengan sebutan burger sudah tidak asing lagi ditelinga kita, makanan bukan asli indonesia ini cukup dikenal oleh orang indonesia, meskipun tidak semua orang indonesia pernah memakannya, paling tidak tau rupa dan bentuk hamburger ini. bagaimana tidak ? meskipun makanan ini bukan makanan asli indonesia, tapi di indonesia sudah cukup banyak yang menyediakan makanan ini, di layar televisi pun juga sering muncul iklan hamburger, di Indonesia yang cukup dikenal salah satunya adalah Mc D.
hambuger merupakan makanan cepat saji yang bahannya adalah berupa roti berbentuk bundar yang dibelas menjadi dua kemudian dibagian tengahnya diisi dengan daging dan sayuran misalnya tomat, selada, bawang bombay, hamburger juga dilengkapi dengan saus, beberapa jenis burger ada juga yang ditambahkan dengan asinan, keju, dan juga bahan pelengkap lain.
sejarah hamburger dan penemunya, berdasarkan kutipan dari wikipedia terdapat beberapa versi
sejarah hamburger
versi yang pertama, makanan hamburger ini dulu pada mulanya adalah makanan khas dari bangsa Tartar, makanan ini berupa daging cincang yang disantap tanpa dimasak atau dimakan mentah-mentah dan hanya diberi perasan jeruk. perlu anda ketahui, bangsa tartar adalah bangsa nomade yang sering melakukan perjalanan jauh dengan menunggang kuda, sering terjadi daging yang mereka bawa menjadi keras dan tidak layak untuk dimakan, kemudian mereka mencoba mengakalinya dengan meletakkan daging yang mereka bawah itu di bawah sadel kuda mereka. setelah melakukan perjalanan jauh ternyata daging itu masih dalam keadaan hangat dan tidak menjadi dingin, kemudian daging itu langsung saja dimakan tanpa dimasak dan hanya diberi dengan perasan jeruk nipis
seiring berjalanannya waktu, kemudian makanan yang terkenal lezat dari Asia Tengah ini dibawa oleh para pelaut Eropa pulang ke negaranya, tepatnya di kota Hamburg. masyarangkat di Hamburg pada umumnya mengganggap bahwa diri mereka adalah bangsa yang beradab, tentunya mereka menolak memakan daging yang mentah atau belum dimasak, maka daging khas Tartar tersebut mereka masak terlebih dahulu sebelum disantap dengan cara dibakar atau digoreng, ternyata masakan ini snagat disukai berbagai orang. tapi sampai saat ini sebagian orang tetap lebih menyenangi menyantapnya mentah-mentah. dari sinilah asal mula daging burger.
sejarah hamburger versi kedua, Menurut para penduduk hamburg, New York, sebuah kawasan yang dibei nama seperti kota Hamburg di Jerman, makanan ini ditemukan oleh dua bersaudara dari Ohio, Frank dan Charles Menches, menurut legenda, mereka merupakan penjaja makanan di pinggir jalan yang menjual sandwich, karena suatu hari mereka kehabisan sosis, maka mereka menggunakan daging sapi cincang sebagai pengganti sosis untuk isi dari sandwich mereka. Dan penggunaan daging sapi ini ternyata ditanggapi dengan baik oleh konsumen mereka.
sejarah hamburger versi ketiga, Menurut Komunitas Sejarah Seymour di Winconsin, mereka menyebutkan nama Charlie Nagreen sebagai pencipta hamburger. Nama Charlie Nagreen sekarang identik dipanggil “Hamburger Charlie”. Ia berjualan sandwich yang diisi dengan bakso saat ia berusia 15 tahun di Seymour Fair pada tahun 1885. Karena jualannya kurang sukses, ia menemukan sebabnya, karena pelanggan tidak dapat berjalan berkeliling sambil makan, maka ia memipihkan bakso yang dijualnya dan meletakkannya di antara irisan roti, ternyata hal ini sukses dan mampu menarik perhatian konsumen, karena hidangan Hamburg Steak amat populer saat itu, Charlie Nagreen pun memberi nama Hamburger pada penganan temuannya itu. Sejak itu ia selalu kembali tiap tahun ke Seymour Fair untuk berjualan hamburger, sampai saat kematiannya pada tahun 1951.
sejarah hamburger versi keempat, Menurut Kongres Perpustakaan Amerika dan Pemerintahan Connecticut, hamburger pertama dijual pada tahun 1895 oleh Louis Lassen di rumah makannya, Louise’s Lunch di New Haven, Connecticut, Majalah New York mengemukakan bahwa awalnya makanan ini tak diberi nama, hingga saat beberapa pelaut dari Hamburg singgah ke restoran itu dan menamai menu tersebut hamburger.
sejarah hamburger versi kelima, menurut seorang sejarahwan dari Texas, yaitu Frank.X.Tolbert menyatakan bahwa penemuan hamburger dilakukan oleh Fletcher Davis dari Athens, Texas. Ia percaya bahwa Davis mulai menjual hamburger di kiosnya di Athens sejak akhir tahun 1880an, dan memperkenalkan hamburger ke St.Louis Fair pada tahun 1904.
itulah sedikit wacana tentang sejarah hamburger, semoga bermanfaat bagi anda, khususnya bagi anda penggemar makanan hamburger, jadi tidak hanya suka makanannya, tapi juga tahu sejarahnya...
referensi, wikipedia.com

Senin, 19 Desember 2011

PERAN INTUISI DALAM BISNIS BAKERY


Bisnis bakery di Indonesia bukanlah bisnis yang dipandang sebelah mata saat ini. Lihat saja, perusahaan roti massal, seperti Sari Roti terus berniat mengembangkan bisnisnya di Indonesia dengan membangun pabrik baru yang berteknologi semakin maju. Demikian pula dengan bisnis roti yang berkategori bakery, semakin lama semakin berkembang baik di Indonesia. Diawali dengan gerakan Bread-Talk, kemudian diikuti dengan pemain bakery lainnya. Mereka mulai semangat untuk mengisi peluang pasar industri bakery di Indonesia.

Semakin banyaknya peluang menggiurkan di bisnis bakery, semakin banyak pemain bakery, sehingga semakin tinggi pula persaingan dalam bisnis ini. Menjadi suatu kebutuhan bagi pelaku bisnis untuk tahu kebutuhan pasar sasarannya sehingga bisnisnya menjadi tetap dapat bertahan dalam situasi perekonomian Indonesia saat ini. Mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen bakery akan menjadi arah dalam membuat produk bakery yang memiliki nilai tinggi agar terus dibeli dan dicari.

Pelaku bisnis bakery yang memiliki pengetahuan dalam bidang bakery sering pula harus berhadapan dengan berbagai persoalan yang memerlukan kepekaan untuk membuat keputusan. Waktu yang mendesak membuat keputusan harus dibuat secepat mungkin dan akurat. Seperti contohnya, selera yang menjadi gaya hidup konsumen dalam mengkonsumsi bakery bisa berubah. Dulu konsumen beli bakery hanya beli untuk dimakan dan atau dibawa pulang. Rasa bakerypun tidak banyak bervariasi. Saat ini, bakery sudah bertambah perannya menjadi produk yang dihadiahkan ke keluarga/kerabat/teman. Perubahan ini membuat produk bakery menjadi lebih bervariasi dalam rasa dan rancangannya. Bahkan lokasi juga menjadi pertimbangan pelaku bakery untuk mengembangkan bisnisnya. Holland bakery menempatkan outlet-outletnya di kanan/kiri jalan karyawan pulang kantor. Hal ini bukan tanpa alasan, namun merupakan strategi jitu untuk menjaring karyawan kantor yang ingin membeli roti selagi pulang ke rumah, lebih praktis, efisien dan hemat waktu.

Kepekaan tinggi mencerminkan tingkat intuisi yang tinggi pula. Intuisi sering disebut sebagai gut/natural feeling, firasat, inner voice atau suara hati. Definisi intuisi banyak dikemukakan oleh peneliti, salah satunya Dane & Pratt (2007) yang secara umum mengemukakan bahwa intuisi berlangsung secara spontan, cepat, tidak sadar (nonconscious) yang mempengaruhi keputusan yang dibuat. Peneliti lain, Klein (2006) mengatakan bahwa intuisi adalah proses kognitif yang terjadi secara instan. Pada saat seseorang dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan keputusan secara cepat, maka pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki akan membentuk pola yang sudah tidak asing baginya untuk membuat keputusan sebagai tindakan (action) yang harus dilakukannya. Otak kanan (right brain) yang kreatif lebih dominan bekerja dalam proses intuisi.
Oleh karena itu, seorang pelaku bisnis bakery yang sering berinteraksi dengan pasar sasarannya akan memiliki tingkat ketajaman intuisi lebih tinggi dibandingkan pelaku bisnis yang hanya duduk dibelakang meja kantornya.

Pada jaman sekarang ini, dimana persaingan semakin meningkat, sudah tidak cocok lagi digunakan pendekatan pembuatan produk bakery hanya karena kemauan pelaku bisnis sebagai penjual bakery belaka, namun seharusnya juga mampu memahami kebutuhan dan keinginan pasar. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar tersebut, diperlukan tingkat intuisi yang tinggi. Bagaimana cara meningkatkannya? Beberapa tips praktis ini bisa digunakan oleh pelaku bisnis untuk meningkatkan intuisi, yakni:
  • Sering-seringlah berinteraksi dengan konsumen segmen pasar yang menjadi target kita.
  • Longgarkan struktur formal yang mungkin menjadi bagian dari keseharian usaha kita. Struktur informal memberikan kondisi suasana kerja yang mendorong kerja otak kanan. Otak kanan lebih berperan dalam proses intuisi.
  • Beri waktu rilaks dalam keseharian rutinitas kehidupan kita. Misalnya dengan melakukan jalan pagi setiap pagi/sore atau mendengarkan musik. Sering terjadi bahwa sebuah keputusan timbul saat kita rilaks. Jangan lupa ”Eureka” diucapkan Archimedes saat sang ilmuwan berendam dalam bak mandinya.

Jumat, 16 Desember 2011

RAHASIA ROTI EMPUK NAN LEZAT

Berikut tips membuat roti empuk serta penyajian roti agar cocok dengan makanan dan rasanya tetap empuk dan enak.

Bahan:
Perhatikan dengan cermat pemakaian bahan-bahan. Untuk roti tawar dipakai jenis gandum dengan protein tinggi. Untuk merk lokal bisa dipakai Cakra Kembar atau Cakra Kembar Emas. Ayak tepung terigu sebelum dipakai. Jangan lupa timbang dan siapkan bahan-bahan sesuai resep. Khusus untuk mentega, jika dipakai mentega tawar berarti garam dalam resep tetap dipakai. Tetapi jika memakai mentega asin, sebaiknya jangan menambahkan garam. Khusus untuk air dingin, gunakan air masak yang sudah diberi potongan es batu dan diamkan hingga air dingin. Gunakan air es ini tetapi jangan memasukkan butiran batu es.

Alat:
Alat yang penting untuk membuat roti adalah mixer. Kalau ada, gunakan mixer khusus untuk roti yang dilengkapi dengan pedal mirip dayung untuk mengaduk adonan. Cek dengan teliti tingkatan speed pada mikser. Ikuti tahapan pengadukan adonan agar memperoleh hasil yang maksimal. Khusus untuk bahan cair seperti air dingin atau susu cair sebaiknya jangan dituangkan sekaligus. Sisakan sedikit agar lebih mudah mengontrol kelenturan adonan. Alat kedua yang penting adalah oven, gunakan oven berukuran sedang jenis oven listrik atau gas dan panaskan oven minimal 30 menit sebelum adonan siap dimasukkan agar suhu oven benar-benar panas. Suhu yang kurang panas akan membuat roti tak bisa mengembang dan matang sempurna.
Fermentasi: Sebelum dibentuk dan dipanggang, pastikan adonan yang diaduk benar-benar kalis. Tandanya, saat dicubit adonan menjadi lentur, tidak melekat di tangan dan saat ditarik atau dibentangkan akan mulur, tidak mudah putus dan teksturnya transparan. Jangan terburu-buru memanggang roti yang belum siap atau cukup fermentasi atau pengembangannya. Pastikan roti mengembang sempurna, kalau perlu masukkan dalam alat pengembang/proofing guna mendapatkan hasil fermentasi yang sempurna. Sebaliknya jangan biarkan roti terlalu lama mengembang karena akan membuat aroma ragi menjadi tajam dan tekstur atau pori-pori roti menjadi kasar, kurang lembut.

Menyimpan:
Roti yang sudah matang dipanggang, jika tak habis dimakan sebaiknya bungkus dengan kantong plastik. Bisa dibiarkand alam suhu ruangan selama 1-2 hari. Khusus untuk roti tawar besar, sebaiknya jangan dipotong-potong. Jika ingin taham lebih lama, simpan dalam freezer. Saat akan dimakan, biarkan dalam suhu ruangan dan panaskan sebentar dalam oven. Roti akan segar dan enak rasanya.
Menyajikan: Jenis roti tawar dengan berbagai variasi isi dan bahan paling cocok disantap dengan sup hangat. Bisa juga untuk pelengkap hidangan steak atau hidangan panggang lainnya. Kalau bisa sebaiknya sajikan dalam keadaan hangat bersama mentega tawar sebagai pelengkapnya, untuk memberi rasa gurih yang enak. (source : berbagai sumber)

Minggu, 11 Desember 2011

TIPS MEMBUAT ROTI YANG EMPUK

Istilah “bantat” dipakai untuk mencirikan roti (cake, bolu, donat dan sejenisnya) yang teksturnya keras, tidak empuk serta tidak mengembang. Mengapa roti bisa menjadi bantat?

Berikut ini akan dibahas beberapa kemungkinan penyebabnya serta kiat bagaimana membuat roti yang empuk dan dapat mengembang sempurna. Dalam proses pembuatan roti (baking product) yang berperan penting dalam pengembangan adonan adalah senyawa gluten yang terkandung dalam gandum.

Senyawa gluten tersusun atas dua fraksi, yaitu glutenin dan gliadin yang masingmasing
akan menentukan elastisitas serta plastisitas adonan. Sifat elastis dan plastik pada adonan roti tersebut diakibatkan terbentuknya “kerangka” seperti jaring-jaring dari senyawa glutenin dan gliadin. Selanjutnya kerangka seperti jaring-jaring inilah yang berperan sebagai perangkap udara sehingga adonan roti menjadi mengembang.

Udara yang terperangkap dalam kerangka jaring-jaring gluten sebenarnya merupakan gas CO2. Gas tersebut dapat dihasilkan oleh yeast/khamir (yang biasa digunakan sebagai biang pada adonan donat, roti tawar, dll) ataupun akibat pengocokan telor (pada adonan cake, bolu, dll). Udara yang terperangkap tersebut dapat lolos kembali apabila kerangka gluten yang terbentuk tidak kuat dan mengakibatkan roti menjadi kempes kembali setelah dikeluarkan dari oven.

Dengan demikian ada dua faktor yang berperan penting dalam pengembangan dan keempukan” tekstur roti. Yaitu bahan baku (kandungan gluten dalam gandum) dan
proses pembutan adonannya. Berikut adalah kiat-kiat untuk menghindari terjadinya bantat pada roti:

(1) gandum yang dipakai mempunyai komposisi yang pas untuk adonan roti (misal: merek Cakra, Kunci, dll);
(2) yeast/khamir yang digunakan untuk biang mencukupi jumlahnya (lebih kurang 10 gram yeast kering untuk 500 gram adonan gandum);
(3) waktu untuk pengembangan adonan cukup (minimal 30 menit);
(4) pada pembuatan cake dan bolu, pengocokan telur dilakukan sampai putih keras dan percampuran gandum untuk adonan dilakukan secara hati-hati;
(5) dapat ditambahkan CMC (Carboxy Methyl Cellulose) atau HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose) yang bersifat sebagai emulsifier. source: berbagai sumber

Rabu, 07 Desember 2011

TIPS CARA MEMBUAT CAKE

Sekali kali memberikan artikel resep makanan ah… siapa tahua aja berguna bagi pembacanya, nah pada artikel ini saya copy paste kan artikel tentang tips Membuat cake dari blog sebelah, maklum ada sumber asli milik sendiri jadi tak copy paste kan, tapi alamat pemilik asli dari artikel ini saya cantumkan di bawah.
Dua jenis resep cake
Menurut pengajar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dra Mutiara D. M Kes,berdasarkan metode pembuatannya, secara garis besar ada dua jenis cara pembuatan resep kue, yaitu resep cream cake, dan resep sponge cake.
1. Cream cake
ciri utamanya adalah proses cara membuat cake diawali dengan mengocok mentega atau margarin dengan gula. Pengocokan biasanya dilakukan hingga lunak atau berbentuk krim yang halus. Setelah campuran krim ini halus, barulah ditambahkan telur, lalu resep bahan lain seperti terigu. Resep cream cake biasanya menggunakan lemak yang banyak dan telurnya lebih sedikit dibandingkan jenis sponge cake.
Lemak yang dimaksud adalah mentega (dari hewani) atau margarin (dari tumbuhan), atau bahkan minyak. Yang menyenangkan, jenis cake ini tingkat kegagalannya lebih rendah dibandingkan sponge cake. Pasalnya, cake ini memang berciri khas lebih padat dibanding sponge cake.
contoh cream cake : marmer cake, Sacher cake, atau fruit cake
2. sponge cake
yaitu cake yang diawali pembuatannya dengan mengocok telur dan gula hingga mengembang. Untuk tahap ini, pengocokan memang agak lama karena biasanya hasilnya harus benar-benar mengembang hingga kaku.
Cake ini menggunakan telur yang banyak, namun rendah lemak. Dan lemak yang digunakan, misalnya mentega atau margarin, biasanya dicairkan terlebih dulu. setelah pengocokan telur dan gula, barulah bahan lain seperti terigu dimasukkan ke dalam adonan. Barulah giliran resep lemak cair yang dimasukkan ke dalam adonan.
Benarkah memasukkan terigu dan lemak cair tidak boleh menggunakan mikser? memasukkan terigu dan lemak cair bisa saja menggunakan mikser, namun dengan kecepatan rendah. Dan jangan terlalu lama.
contohnya adalah chiffon cake dan bolu.
Pada chiffon cake proses pembuatannya putih telur dikocok terpisah dari kuning telur. Untuk lemak pun chiffon cake memilih minyak, bukan mentega. Hasilnya, tekstur kue berlubang-lubang mirip spons.
Terigu dan bahan pengembang
Berdasarkan kadar glutennya (protein dalam terigu), tepung terigu dibagi 3:tepung terigu kadar gluten tinggi, sedang dan rendah.
Untuk membuat kue, menggunakan terigu dengan kadar gluten sedang, sebaiknya menggunakan terigu bergluten tinggi, hasilnya akan keras. Terigu bergluten tinggi memang biasa dipakai untuk membuat roti.
Jika menggunakan terigu berkadar gluten rendah, hasilnya cake Anda akan banyak remahnya. ada juga orang yang mencampur resep terigu dengan tepung maizena. Tujuannya supaya cake terasa lunak. Namun remahnya memang jadi lebih banyak.
Bahan Pengembang
Bahan pengembang yang paling populer adalah baking powder, soda kue, dan pengembang jenis pasta (biasanya berwarna kuning cerah dan dikemas dalam mangkuk kecil).
Baking powder biasanya lebih aktif sebagai pengembang karena mengandung asam. Namun pada dasarnya, kedua jenis ini berbahan baku bikarbonat. Jika baking powder yang digunakan terlalu banyak, kue akan mengembang dan berlubang-lubang besar.
Untuk pengembang jenis pasta, biasanya juga bersifat emulsifier atau bahan yang mengikat lemak dan cairan (telur pun dianggap cairan, red). Jadi pengembang jenis ini biasanya banyak digunakan untuk jenis sponge cake.
Untuk resep cream cake, tidak pakai pun tidak apa-apa, karena tidak banyak mengandung cairan.
Kenali oven
Karakter oven itu berbeda-beda, baik oven gas, listrik, atau oven kompor. kita harus mengenal sifat oven dengan baik.
Ada oven yang jika dipakai, cake bagian bawah sudah matang namun bagian atas masih basah. harus juga diperiksa suhu oven. Karena panas oven tergantung dengan cake yang kita panggang. Apakah cake itu tebal, atau tipis (seperti untuk membuat bolu gulung, red), ataukah kita memanggang beberapa kue sekaligus.
Penyebab kegagalan
Penyebab lain kegagalan adalah saat pengocokan adonan selain hal-hal di atas. Misalnya pada sponge cake Terkadang, pengocokan telur dan gula belum mengembang, namun sudah ditambahkan resep bahan lainnya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah cetakan. Untuk jenis sponge cake, cetakan yang telah diolesi margarin lebih baik dialasi kembali dengan kertas roti, agar cake tidak lengket saat matang. Sedangkan pada jenis cream cake, cetakan tidak perlu lagi dialasi kertas roti. ”Karena jenis kue ini memang sudah banyak mengandung lemak, jadi lebih mudah lepas dari cetakan.
Namun ada pula jenis cake yang bermusuhan dengan lemak. Yaitu untuk chiffon cake, cetakan atau loyang tidak boleh mengandung minyak atau lemak. Jika tidak, maka cake tidak akan mengembang dan tinggi.
Jenis-Jenis Mentega
Mentega atau butter dalam bahasa Inggrisnya, terbuat dari kocokan krim. Mayoritas kandungannya adalah lemak susu (80 persen). Sisanya adalah air dan susu padat. Mentega ada yang tawar dan ada pula yang asin.
Margarin regular sering juga disebut margarin brick atau hard terbuat dari minyak nabati. Penambahan susu padat pada margarin regular membuat rasanya tidak jauh berbeda dengan mentega. Pada margarin juga terdapat air, pewarna, zat aditif–termasuk vitamin A dan D. Seperti mentega, margarin hard juga memiliki lemak 80 persen.
Biasanya, untuk membuat roti digunakan mentega tawar. Selain rasanya, daya tahan kedua jenis mentega ini juga berbeda. Mentega asin cenderung lebih tahan lama karena garam yang ada pada mentega asin dapat bertindak sebagai pengawet.
Jenis lain, Cultured butter, mengandung 80 persen lemak susu. Tersedia dalam pilihan asin, agak asin, dan tawar. Mentega ini telah diberi zat tambahan yang membuat rasanya menjadi unik.
Ada juga Whipped butter, yaitu mentega yang telah mengalami peningkatan volume dengan cara meresapkan udara di dalamnya. Tak heran jika rasanyapun lebih lembut dan mudah dioleskan. Apalagi jika didinginkan, bentuknya tidak mudah berubah.
Sedang light/calorie-reduced butter adalah mentega yang hanya memiliki 60 persen lemak susu karena kandungan air dan susu padatnya lebih banyak. Mentega light mudah teroles rata. Namun, jika Anda mencoba mensubstitusi mentega hard dengan light untuk memanggang, tekstur makanan yang dipanggang akan menjadi lebih lembut.
Pilihan terbaik bagi kesehatan ialah margarin. Lalu bagaimana dengan mentega? Pakailah mentega untuk jenis masakan yang mengandalkan mentega sebagai perasa utama. Misalnya saja butter cookies, pound cakes, atau flaky croissants.
Jika kebetulan Anda kehabisan mentega, Anda bisa memakai margarin hard sebagai penggantinya. Ingat, pemakaian margarin soft pada masakan yang semestinya memakai mentega akan membuat tekstur dan volume masakan Anda menjadi berbeda.
Tips lain:
Tips:
1. Perhatikan resepnya, takarlah bahan-bahan dengan tepat dan ikuti tahap pembuatannya.
2. Siapkan peralatan sebelum membuat kue. Jangan sampai adonan Anda sudah siap sedangkan loyang belum disiapkan.
3. Panaskan oven sekitar 15 sampai 20 menit sebelum digunakan. Panas idela untuk cake antara 175 hingga 200 derajat celsius. Dan jangan lupa, kenali sifat-sifat oven Anda.
4. Untuk mengetes kematangan, Anda dapat menusuk bagian tengah dengan lidi bersih. Jika saat di angkat tidak ada adonan yang melekat, berarti kue sudah cukup matang. Segera keluarkan dari oven dan keluarkan dari cetakannya. jangan didiamkan dalam oven terlalu lama, karena proses pematangan akan terus berlanjut.
Semoga artikel dari blog sebelah tentang Tips Cara membuat Cake ini bermanfaat ya??? terutama bagi yang suka memasak, memasak cake tentunya......source republika.

Rabu, 30 November 2011

KIAT SUKSES BISNIS RUMAHAN

home-business112Semua bisnis perlu diatur sehingga dapat berjalan sesuai rencana. Bekerja dari rumah bisa sangat produktif karena tidak perlu menghabiskan waktu menuju kantor. Akan tetapi perlu diperhatikan juga potensi gangguan yang membuat konsentrasi kerja menjadi pecah. Untuk menjadi sukses, Anda harus mengawasi usaha, arus kas dan jadwal Anda. Ini akan membantu Anda membuat keputusan penting yang dapat membantu bisnis Anda terus tumbuh.

Tempat Kerja

Untuk menjalankan bisnis rumahan yang sukses, Anda harus memiliki tempat tersendiri di rumah Anda untuk bekerja. Ini akan membantu Anda mengatur waktu serta mengorganisir bisnis Anda. Tidak peduli apa pun jenis bisnis yang Anda miliki, Anda pasti akan menggunakan dokumen. Tentukan tempat untuk semua dokumen yang terkait dengan bisnis. Hal ini dapat berupa area meja kecil dengan lemari dokumen/ arsip atau kantor rumah baik ditunjuk, tergantung pada seberapa sering kegiatan bisnis terjadi di dalam kantor.

Jika Anda menjalankan bisnis katering, dapur Anda akan menjadi jantung dan jiwa dari bisnis rumahan.  Atur area kecil untuk melakukan surat-menyurat di dekat dapur Anda. Anda akan mampu mengatur dokumen sambil menunggu makanan masak. Jaga area kerja Anda tetap teratur sehingga Anda dapat menemukan faktur atau tanda terima ketika Anda membutuhkannya.

Awasi Keuangan

Sebuah bisnis rumahan harus selalu menjaga keadaan keuangannya untuk bisa sukses. Catatan yang menunjukkan arus kas dapat menentukan apakah Anda dapat membayar tagihan Anda setiap bulan. Sedangkan pembukuan, pembayaran pajak dan praktik manajemen lainnya biasanya menjadi tugas yang sangat dibenci bagi kebanyakan orang, padahal hal-hal tersebut adalah bagian integral dari bisnis rumahan Anda.

Jika Anda suka menghindari tugas mencatat transaksi keuangan, pengiriman faktur atau pembayaran tagihan, tetapkan satu hari dalam seminggu untuk menangani tugas-tugas tersebut. Jika Anda menangani semua bidang masalah bisnis Anda dengan satu kali kerja, pada sebuah aktivitas yang telah dijadwalkan, tugas-tugas tidak akan menumpuk, dan Anda akan dapat mengatasi masalah-masalah yang potensial dengan baik sebelumnya.

Susun Jadwal

Ketika Anda bekerja dari rumah, Anda akan sangat mudah terganggu oleh pekerjaan rumah tangga dan kebutuhan keluarga Anda. Untuk menjadi sukses dalam bisnis rumah Anda, susun suatu jadwal dengan sebuah waktu tersendiri khusus mengelola ‘gangguan-gangguan’ tersebut.

Jika Anda menjalankan bisnis katering, Anda harus menjadwalkan apa yang harus dimasak dan pesanan mana yang haru segera dikerjakan. Dengan menempatkan sebuah kalender di dekat telepon Anda, Anda dapat menuliskan catatan dengan cepat saat pesanan datang melalui telepon.

Penulis lepas harus memenuhi tenggat waktu mereka. Melacak tugas apa yang sudah harus dipenuhi dan berapa banyak waktu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan akan membantu Anda memenuhi tenggat waktu.

Tidak peduli apapun bisnis rumahan Anda, kuncinya adalah menjadi seseorang yang dapat diandalkan. Ketika pelanggan tahu bahwa mereka dapat mengandalkan Anda, Anda akan menerima lebih banyak kerjasama dengan mereka. Seperti membangun reputasi Anda, pelanggan akan senang untuk terus menerus menggunakan layanan Anda, dan Anda akan dapat memilih pekerjaan yang Anda nikmati dan menerima kompensasi yang lebih tinggi untuk pekerjaan Anda.






Selasa, 29 November 2011

MENJEMPUT REJEKI DENGAN JUALAN BURGER DAN HOT DOG








Bisnis kuliner termasuk bisnis yang takkan lekang oleh zaman. Selama manusia bernafas, selama itu pula ia membutuhkan makanan untuk bekal beraktivitas dan selama itu pula-lah peluang bisnis kuliner terbuka lebar. Yang menentukan berkembang atau tidaknya bisnis kuliner adalah kreativitas pelaku usaha dalam meracik produk untuk menghasilkan rasa yang memang patut untuk dijual ke pasaran.

burger_hotdogBagi Anda yang hobi memasak, jangan sungkan mengembangkan bakat serta keahlian tersebut untuk menghasilkan omzet yang bisa menambah pendapatan rumah tangga. Jika Anda masih bingung menentukan pilihan jenis makanan yang kira-kira menguntungkan, burger dan hot dog bisa menjadi salah satu opsinya.

Berjualan burger dan hot dog memang bukan hal baru. Dari gerobak keliling, outlet di mal hingga resto dan café menyajikan menu yang diadopsi dari budaya western ini. Namun pesona keduanya belum pudar. Dan agar produk Anda bisa menarik perhatian konsumen dan mampu bertahan dari ketatnya persaingan, gunakan kreativitas untuk menciptakan produk yang unik nan lezat.

Menciptakan produk yang unik bisa dibilang mudah-mudah gampang. Untuk sekedar membuka wawasan agar Anda menemukan ide, kisah sukses Burger Batok Kelapa di Bali bisa dijadikan contoh yang tepat. Konsep menjual burger yang disajikan di dalam batok kelapa dan dioven itu tergolong sukses menarik minat serta perhatian konsumen.

Berkreasi membuat burger dan hot dog yang inovatif bisa dilakukan dengan memanfaatkan cap makanan siap saji yang melekat di burger dan hot dog. Cap yang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan itu dapat dijadikan ide untuk memproduksi produk yang tak hanya lezat tapi juga sekaligus sehat. Bagaimana caranya?

Anda bisa memakai bahan-bahan organik atau mengganti patty dalam burger dan sosis di hot dog berbahan daging rendah lemak yang Anda ciptakan serta racik sendiri di dapur produksi. Begitu pula dengan topping yang menghiasi burger dan hot dog, Anda bisa mewarnainya dengan aneka macam sayur mayur organik nan segar. Mengkombinasikan cita rasa lokal dalam burger dan hot dog juga bisa dilakukan untuk merebut hati konsumen, misalkan dengan memakai bumbu rendang alih-alih mayones sebagai saus pada burger atau hal unik lainnya.

Sekilas, ide-ide tersebut memang terkesan tak masuk akal. Tapi makna yang tersimpan di baliknya dan bisa dijadikan pembelajaran adalah agar Anda tak takut dalam berkreasi. Lakukan uji coba dan uji pangsa pasar mulai dari lingkungan sekitar seperti keluarga, saudara dan tetangga. Bila produk tak laku atau menuai kritik, jangan berkecil hati. Terimalah itu semua sebagai motivasi untuk membuat produk yang lebih bisa menarik minat mereka.

Setelah menemukan resep burger atau hot dog yang pas dan menurut Anda patut dikomersiilkan, lanjutkan ke tahap berikutnya yakni pemasaran. Pilih lokasi yang strategis untuk memasarkannya. Anda bisa membidik anak dan remaja sebagai segmen/target yang memang tak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar diantara mereka menyukai burger atau hot dog, dan jadikan sekolah-sekolah sebagai market potensial. Promosikan produk Anda sebagai produk yang sehat dan tak menyebabkan obesitas bila mengonsumsinya. Ini sangat penting karena bila menjadikan anak sebagai segmen dalam bisnis kuliner, keputusan orangtua akan turut menentukan dan orangtua manapun pasti menginginkan hal yang terbaik untuk sang buah hati. Selain anak dan remaja, Anda juga bisa membidik kalangan eksekutif muda atau masyarakat umum.

Nah, satu hal yang patut diperhatikan dalam berbisnis di bidang kuliner adalah senantiasa menggunakan bahan baku sehat serta tak mengandung bahan kimia berbahaya. Perhatikan pula unsur higienitas dalam proses produksinya. Selamat berbisnis! (*fkr/dari berbagai sumber)

Jumat, 25 November 2011

MENGATASI KEBOSANAN DALAM BERBISNIS

Berbisnis kadang membosankan. Semua pengusaha sukses biasanya pernah merasakan ini. Apalagi jika mimpi-mimpi Anda sebagian besar sudah tercapai. Ini bukan sebuah bentuk kesombongan. Rasa bosan adalah hal yang manusiawi. Tapi jangan terlena dan menyerah pada rasa bosan. Kebosanan bisa jadi sebuah sinyal untuk mulai memikirkan kreativitas atau inovasi baru. Berikut ini adalah cara untuk mengatasi rasa bosan Anda dalam berbisnis.

boredYang pertama, Anda harus segera kembali ke jalur Anda. Ingat baik-baik niat utama Anda saat ingin memulai bisnis dulu. Mengapa dulu Anda begitu semangat? Apa yang pernah menjadi bahan bakar Anda untuk terus berpikir dan bekerja? Apakah karena passion, atau karena keinginan untuk jadi kaya, atau alas an yang lain? Impian awal saat baru memulai bisnis perlu Anda hidupkan lagi, karena inilah yang menjadi penggerak kita untuk terus maju.

Yang ke dua, segera temukan ide-ide baru. Ide baru akan mengatasi rasa bosan Anda. Mungkin bukan hanya Anda yang membuatuhkan ide baru. Bisa jadi pelanggan Anda juga merasakan kebosanan yang sama. Dalam berbisnis, inovasi adalah hal mutlak. Untuk menemukan inspirasi baru, Anda bisa jalan-jalan ke toko buku, ke tempat rekreasi, atau ke manapun yang Anda inginkan, yang penting dapat mengusir rasa bosan. Tapi acara jalan-jalan ini bukan hanya sekadar jalan-jalan, melainkan bertujuan untuk menemukan pencerahan atau ide baru dalam berbisnis. Bukan tidak mungkin, sekembalinya Anda dari jalan-jalan ini, Anda malah menciptakan peluang baru yang sama sekali berbeda dengan bisnis yang sebelumnya. Dari sini Anda bisa mulai bisnis baru dari awal lagi.

Yang ke tiga, jangan terpaku pada bisnis Anda yang sekarang. Buatlah model atau bentuk baru dari bisnis Anda yang sekarang ini. Mungkin cara penjualan bisa dimodifikasi? Atau mungkin Anda perlu membuka cabang baru? Atau menambah varian produk? Jika Anda usaha rumah makan, Anda boleh menambah menu baru, membuka cabang baru, atau mengikuti bazaar makanan. Semua tergantung kreativitas Anda.

Jadilah kreatif agar Anda tidak kehilangan peluang. Peluang harus terus ditemukan, dan jangan sampai rasa bosan membunuh kreativitas dan aktivitas bisnis Anda. (*/Nilam)





Senin, 21 November 2011

MENINGKATKAN PENJUALAN TANPA IKLAN







Banyak entrepreneur atau pemilik bisnis kebingungan memikirkan cara meningkatkan penjualan. Cara yang paling umum yaitu beriklan. Namun beriklan membutuhkan media yang proses pembuatannya pun mahal dan mengeluarkan biaya. Tapi sebenarnya ada banyak cara meningkatkan penjualan tanpa harus iklan. Berikut ini adalah contohnya.

tingkatkan_penjYang pertama adalah dengan menawarkan kembali ke konsumen lama. Teknik ini dapat digunakan dengan cara terlebih dahulu mengumpulkan data setiap konsumen yang sudah pernah membeli produk Anda. Menjual kepada konsumen lama jauh lebih mudah ketimbang menjual kepada konsumen baru, karena Anda tidak perlu membangun kepercayaan dari awal lagi. Apalagi jika konsumen Anda merasa puas pada transaksi sebelumnya. Data konsumen adalah tambang emas.

Seringkali pebisnis tidak memiliki database konsumennya, dan mereka malah berusaha terus mencari konsumen baru. Padahal cara ini memakan biaya lebih besar daripada menawarkan pada konsumen lama. Selain itu kemungkinan berhasilnya juga lebih kecil karena produk Anda belum dipercaya. Teknik ini disebut dengan reselling.
Nah, sekarang bagaimana jika produk kita tidak memungkinkan untuk di-reselling? Misalnya karena konsumen mengkomsumsi produk kita sekali saja dan tidak berminat lagi. Anda dapat bekerja sama dengan bisnis lain yang memiliki target pasar yang sama namun tidak bersaing.

Cara ini dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan bisnis lain yang memiliki kesamaan geografis maupun demografis. Untuk kesamaan geografis, contohnya misalnya dalam satu daerah ada usaha rumah makan, salon, bengkel, dan lain-lain. Bisnis-bisnis tersebut bisa saling mengiklankan satu sama lain. Misalnya dengan memberikan pelayanan, untuk pelanggan rumah makan yang belanja di atas Rp300.000, berhak mendapat diskon 15% untuk menggunakan jasa salon di salon sebelah. Dengan cara ini, semua pihak akan diuntungkan. Konsumen pun puas dan loyalitasnya meningkat.

Sedangkan untuk contoh demografis, misalnya untuk menjual rumah mewah, agen properti dapat bekerja sama dengan dealer mobil mewah. Keduanya bisa saling bertukar data  pelanggan karena mereka memiliki target pasar yang sama dan produk yang tidak bersaing. (*/Rumah19

Rabu, 02 Maret 2011

JADWAL PALMIA BAKING DEMO 2011

Pada postingan kali ini saya akan memberi info tentang jadwal palmia baking demo 2011 yang akan diselenggarakan mulai bulan April tahun 2011. Baking Demo ini merupakan suatu kesempatan emas bagi kita semua untuk menambah wawasan, sharing dan mengetahui info resep roti yang uptodate dari baker/chef dari palmia dan mercholate. Untuk hadir pada acara baking demo tersebut anda dapat menanyakan undangannya kepada toko bahan kue langganan anda. Acaranya pun sungguh menarik dan sayang dilewatkan, selain knowlegde produk roti yang anda dapatkan, berbagai macam hadiah doorprize yang menarik tak lupa dapat anda bawa pulang dengan menjawab pertanyaan para baker/ chef dan pertanyaan dari audience yang dianggap menarik. Jaringan bisnis pun dapat anda bentuk dengan para peserta yang rata2 pengusaha roti tersebut. Road Show baking demo palmia akan diselenggarakan hampir di berbagai kota besar di indonesia. Untuk Jadwal Baking Demonya silahkan anda download di sini . Semoga kesempatan emas ini tidak anda lewatkan, dan apabila anda membutuhkan berbagai macam mesin roti dan packaging baik baru maupun bekas, anda dapat call/sms ke 081545552426. Kami akan memberikan harga yang terbaik bagi anda. fkr

Sabtu, 05 Juni 2010

Palmia Entrepreneur di kota Madiun dan Tulungagung

Dalam liputan saya kali ini, saya akan meliput tentang road show Palmia Entrepreneur 2010 di Kota Madiun dan Tulungagung. Palmia Baking Demo di Madiun di ikuti sekitar 125 peserta dari kota sekitar madiun, diantaranya Caruban dan Saradan. Acara yang digelar mulai jam 9 pagi sampai pukul 3 sore ini diisi dengan berbagai materi tentang prosedur pembuatan roti,pastry,kue kering dan cake. Estimasi modal usaha untuk memulai membuka usaha roti, tips menjual produk roti sesuai dengan target pasar, sertifikasi dan cara mengurus label halal dan flow chart sistem tata letak dan prinsip kerja mesin roti juga di ulas secara gamblang disini. Bertempat di Hotel merdeka yang posisinya sangat strategis sekali sehingga memudahkan para peserta untuk menuju lokasi Palmia Baking Demo 2010. Berbagai acara kuis dan hiburan pun digelar untuk membangkitkan antusiasme peserta mengikuti acara baking demo tersebut. Acara yang bertajuk Healthy recipes parade 2010 ini sangat bermanfaat sekali bagi para pemula atau yang akan memulai bisnis roti. Acara Palmia Baking Demo di kota Tulungagung pun sangat bermanfaat sekali bagi para peserta dari kota Tulungagung dan trenggalek, bertempat di Crown victory Hotel yang lokasinya di jl. Supriadi mampu menyedot sekitar 125 peserta dari berbagai kalangan pengusaha roti.Acara yang dipresentasikan oleh bpk. Didik Karyadi (Palmia) dan Bpk. Heru (Merro) untuk di kota Madiun dan tulungagung ini  sangat direspon oleh berbagai kalangan peseta palmia baking demo ini. Dalam road show kali ini sangat diharapkan para peserta mampu mentransfer ilmu roti dari para master chef ini, sehingga bisnis roti/usaha roti yang digelutinya mampu berkembang pesat. Disini saya berikan berbagai foto seputar palmia entrepreneur 2010 di kota Madiun dan Tulungagung secara GRATIS dengan meng-klik link disebelah ini. Klik disini,disini,disini,disini,disini,disini,disini.



Powered by ScribeFire.

Minggu, 30 Mei 2010

Palmia Baking Demo to Madura Island

Setelah lama saya tidak update postingan di blog ini, dikarenakan jadwal baking demo entrepreneur dengan Palmia margarine yang sangat padat, maka setelah kembali dari pulau madura yang menjadi lokasi palmia baking demo tepatnya di kota Pamekasan dan Sumenep saatnya saya membuat artikel mengenai seputar Palmia baking demo yang diselenggarakan di ke 2 kota tersebut.Acara palmia baking demo tahun 2010 ini bertema healty recipes parade 2010 dengan target peserta entrepreneur, yaitu peserta yang baru memulai usaha roti atau sudah mempunyai usaha roti tapi belum dikelola secara profesional.
Berbagai resep rotipun dijelaskan secara gamblang dan jelas oleh Bpk. Didik Karyadi (Palmia) dan Bpk. Heru (Merro), mulai dari aneka resep roti manis, pastry,cookies dan merias cake. Tips dan trik cara membuat roti yang manis, legit dan empuk pun dijelaskan dengan gamblang. Tak ketinggalan cara mendaftarkan produk roti anda untuk mendapat label halal pun diterangkan secara detail dan komplit. Para peserta baking demo pun sangat antusias sekali menyaksikan dan terkadang mengajukan pertanyaan seputar masalah yang dihadapinya dalam proses pembuatan roti. Berbagai aneka doorprize pun diberikan sebagai rasa terimakasih panitia penyelenggara atas antusiasmenya dan loyalitasnya dalam memakai aneka produk Palmia.Kebetulan saya sendiri mengikuti road show palmia baking demo tersebut sebagai teknisi untuk mesin roti yang dipakai dalam pembuatan aneka produk roti yang didemokan pada acara tersebut. Dengan 150 orang peserta yang mengikuti palmia baking demo tersebut sesuai target dan data peserta di kota sekitar yang sangat antusias mengikuti acara tersebut, sangat diharapkan setelah mengikuti palmia entrepreneur 2010 dapat diterapkan dalam bisnis roti anda. Anda dapat mendownload berbagai foto seputar palmia entrepreneur 2010 di pulau madura dengan mengKlik disini,disini,disini,disini,disini,disini,disini,disini,disini,disini,disini,
disini,disini,disini,disini,disini. Nantikan lagi update terbaru road show Palmia Entrepreneur 2010 di blog ini. thank's for your visited and good luck. 



Powered by ScribeFire.

Selasa, 04 Mei 2010

JADWAL PALMIA ENTREPRENEUR BAKING DEMO 2010


No
Kota
Tanggal
Peserta
Lokasi
1
4 Mei
150 orang
Hotel Dana
Jl. Slamet Riyadi 286 Solo
2
6 Mei
150 orang
Pacific Restaurant
Jl. Magelang
3
11 Mei
150 orang
Hotel Semesta
Jl. KH. Wahid Hasyim No. 125-127
4
18 Mei
150 orang
Hotel Sommerset
Jl. Kupang Indah
5
20 Mei
125 orang
Hotel Pazia
Jl. Veteran 99
6
25 Mei
125 orang
Hotel Putri
Jl. P. Trunojoyo 107
7
27 Mei
125 orang
Gedung Nasional Indonesia
Jl. Taman Bunga
8
1 Juni
125 orang
Hotel Merdeka
Jl. Pahlawan 42
9
3 Juni
125 orang
Barata Convention Hall
Jl. WR. Supratman 18 – 20
10
8 Juni
125 orang
Lotus Garden Hotel & Rest.
Jl. JA. Suprapto 26
11
10 Juni
125 orang
Hotel Santika
Jl. Letjen Sutoyo 79
12
15 Juni
125 orang
Koperasi Kartika Chandra
Jl. Raya Pandaan Bangil KM 2
Kebonwaris-Pandaan
13
17 Juni
125 orang
Hotel Bandung Permai
Jl. Hayam Wuruk 38
14
22 Juni
125 orang
Hotel New A Je Em
Jl. Jember 55
15
24 Juni
125 orang
Hotel Nikki
Jl. Gatot Subroto IV/18
16
1 Juli
125 orang
Hotel Lombok Raya
Jl. Panca Usaha No. 11
17
6 Juli
125 orang
Hotel Cristal
Jl. Timor Raya No. 59
18
15 Juli
125 orang
Hotel Maranmu
19
22 Juli
125 orang
Hotel Horison
Jl.Jend. sudirman 24
20
3 Agustus
125 orang
Gedung Serba Guna Guang Dong
Jl. DI. Panjaitan atau Gedung Serba Guna Perum. Perhutani
21
28 September
125 orang
Hotel Bintang
Jl. Jend. Sudirman Komp. Pantai Mas Permai Kav. 31-34
22
5 Oktober
125 orang
Hotel Quality
23
21 Oktober
125 orang
Hotel Jelita
Jl. A. Yani KM 2,5
24
28 Oktober
125 orang
Hotel Kapuas, Jl Gajah Mada 889
25
4 November
125 orang
Swissbell/Aston Manado