Adsense

Kamis, 17 Juli 2014

HANGAT PELUANG BISNIS PENGANAN DIMSUM

Kuliner dimsum mulai marak di dalam negeri. Dulu, makanan ini hanya dijumpai di restoran-restoran China, tetapi kini dimsum sudah cukup mudah didapat di pusat perbelanjaan hingga kelas pinggir jalan. Pemain baru bermunculan, lantaran makanan ini bisa diterima lidah orang Indonesia dan cukup mengenyangkan.

Salah satu yang sedang berkembang di Surabaya, Jawa Timur, adalah Warung Dimsum Mbledos milik Nurcahyo. Pria yang akrab disapa Yoyo ini merintis usaha ini sejak 2012. Kemudian, pada tahun lalu, ia menawarkan kemitraan.

Sejauh ini, sudah ada 34 gerai Dimsum Mbledos yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Rinciannya, 30 gerai milik mitra dan empat gerai pusat.

Warung Dimsum Mbledos menyajikan 30 varian menu, antara lain, pangsit, dumpling, hakao, bakpao pandan, bakpao moca, xiang long bao, dan mantau. Kata Yoyo, selain sajian dimsum, ia juga mengemas menu hasil paduan dimsun dan makanan khas Jepang. "Misalnya di dalam dimsum, saya campur dengan sushi," paparnya.

Satu porsi dibanderol mulai Rp 6.500 hingga Rp 7.000. Namun, harga tersebut bisa disesuaikan dengan daerah tempat gerai berada.

Tertarik menjadi mitra Warung Dimsum Mbledos? Yoyo menyiapkan beberapa paket investasi, yang disesuaikan dengan luas resto dan jumlah kursi. Harga paket kemitraan mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 250 juta. Nantinya, mitra akan mendapatkan peralatan lengkap, bahan baku dimsum, pelatihan seragam karyawan, dan pemasaran.

Setiap mitra wajib menyiapkan tempat yang bisa memuat minimal 30 kursi.

Laba bersih 30%

Mengacu pada gerai yang sudah beroperasi, dalam sehari, mitra bisa menghabiskan 500 - 750 porsi dimsum. Jadi, mitra bisa meraup omzet bersekitar Rp 100 juta hingga Rp 150 juta per bulan. "Omzet mitra bisa lebih besar jika gerainya ditempatkan di dalam mal, atau lokasi-lokasi strategis," klaim Yoyo.

Apabila, target keuntungan bersih sekitar 30% bisa tercapai, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam waktu enam bulan. 

Yoyo akan lebih ekspansif pada tahun ini. Ia akan merambah wilayah Jakarta dan Jawa Barat. "Saat ini kami sedang persiapan untuk buka gerai mitra di Jakarta," ucapnya.

Pengamat Waralaba Pietra Sarosa menilai, peluang bisnis dimsum akan semakin  menarik di tanah air. Namun, para pemilik usaha harus rajin membuat variasi menu yang baru. Pasalnya, pesaing baru akan semakin banyak di bisnis dimsum ini.

Dengan biaya investasi cukup besar yang ditawarkan Dimsum Mbledos, Pietra menyarankan mitra memperhatikan terlebih dahulu bagaimana pusat memasarkan bisnis dimsum ini. "Supaya balik modalnya sesuai dengan apa yang ditargetkan pihak pusat. Lokasi juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan tipe kuliner yang ditawarkan," sarannya. (sumber : kontan.co.id)

Senin, 14 Juli 2014

PISANG KEJU KADABRA MENCARI MITRA USAHA


Tawaran usaha camilan pisang terus bermunculan. Salah satu pengusaha kuliner yang saat ini sedang gencar menawarkan kemitraan ialah Ridfan Paesa dari Surabaya. Mengusung brand Pisang Keju Kadabra, ia menawarkan menu pisang yang dicampur dengan taburan keju dan susu. 
Dia mengaku memiliki resep rahasia untuk membuat taburan keju dan bahan baku lain yang digunakan untuk membuat menu ini. Alhasil, dia mengklaim rasanya lebih nikmat dibanding produk sejenis lainnya.
Ridfan mendirikan usaha ini sejak April 2014. Kini dia baru memiliki satu gerai di Surabaya. Rencananya setelah Lebaran, Ridfan akan membuka dua cabang lagi miliknya yang juga berlokasi di Surabaya.
Pada saat yang sama dia juga menawarkan kemitraan usaha kepada masyarakat. Lantaran masih anyar, saat ini dia belum memiliki mitra usaha. Namun, dia mengklaim sudah ada beberapa pihak yang tertarik untuk menjalin kerjasama.
Tertarik menjadi mitra Pisang Keju Kadabra? Ridfan menawarkan paket investasi senilai Rp 6 juta. Dengan investasi itu, mitra berhak mendapatkan bahan baku awal, booth, peralatan memasak dan pelatihan.
Hitungan dia, satu gerai bisa meraih omzet sekitar Rp 9 juta per bulan. Itu dengan asumsi penjualan sekitar 50 porsi per hari. Harga jual satu porsi Rp 6.000. Namun hitungan Ridfan, "Omzet setiap gerai bisa lebih besar dari itu jika lokasi usaha mitra cukup strategis," ujarnya.
Setelah dikurangi biaya sewa tempat, pembelian bahan baku, gaji pegawai dan biaya operasional, mitra bisa meraup laba bersih sekitar Rp 2,25 juta per bulan. Artinya, balik modal sekitar tiga bulan.
Untuk menjaga kualitas rasa di setiap gerai, Ridfan menyarankan mitra untuk membeli bahan baku dari pusat. Menu yang ditawarkan Pisang Keju Kadabra ada dua, yakni rasa orisinal dengan tambahan susu putih atau satu lagi dengan susu cokelat.  (sumber : kontan.co.id)

Jumat, 11 Juli 2014

REZEKI LEBARAN KUE KERING KARAKTER KARTUN


Kue atau cookies karakter kini sedang naik daun. Bentuknya yang lucu-lucu seperti aneka tokoh kartun, angka atau abjad ditambah warna yang menarik, membuat cookies karakter memiliki banyak peminat. Apalagi di bulan puasa seperti ini, permintaan kue kering ini pun membeludak untuk persiapan lebaran. Para produsen kue pun meraup omzet berlipat.
Hari Idul Fitri tinggal beberapa minggu lagi. Ini merupakan pertanda baik bagi para pengusaha kue kering. Pasalnya, mereka tentu akan kebanjiran pesanan. Maklum, saat ini kebanyakan orang memilih untuk membeli kue ketimbang membuat sendiri.
Aisyah Baidah, produsen kue asal Bandung ini misalnya, dia mengaku sudah kewalahan menerima pesanan kue kering. Pada momen seperti ini dia bisa menerima pesanan hingga 1.000 stoples per minggu.
Padahal di bulan-bulan normal, Aisyah hanya memproduksi sekitar 200 stoples per bulan. Untuk memenuhi seluruh pesanan, saat ini dia dibantu 15 karyawan.
Ingin memberikan tampilan yang unik dan menarik, Aisyah membuat kue kering berkarakter seperti kue nastar Anggry Bird, kue kering Doraemon, Hello Kitty dan lainnya sejak tahun 2013.
Harga jual kue buatannya sebesar Rp 45.000 per stoples. Tetapi, untuk para pelanggan yang membeli lebih dari dua stoples,  diberikan harga spesial yaitu Rp 35.000 per stoples. Sedangkan, untuk para tengkulak yang memesan minimal 60 stoples diberikan harga khusus yaitu Rp 30.000 per stoples.
Pesanan yang datang hampir dari seluruh wilayah Indonesia beberapa diantaranya seperti Kalimantan, Bandung, Jakarta dan Sumatera. Lantaran permintaan membeludak, omzet yang dia dapat pun berlipat. Dalam seminggu Aisyah mengaku dapat mengantongi omzet sekitar Rp 30 juta hingga Rp 35 juta. "Keuntungannya saya bisa dapat lebih dari 100%," katanya.
Pemain lainnya yang juga menggeluti bisnis kue kering adalah Ivana Indriany. Wanita yang juga pemilik Key’s Cake ini baru awal tahun ini bergabung menjadi agen kue kering berkarakter.
Ivana memilih untuk menjadi agen kue berkarter ini karena bentuknya yang unik dan tidak banyak orang yang mampu untuk membuatnya sendiri. Lagipula, kue ini memang sedang naik daun. Ivana mengatakan, kue nastar Anggry Bird adalah karakter favorit para pelanggan saat ini.
Ivana pun sudah memiliki banyak pelanggan di berbagai daerah. Baru-baru ini dia mengirimkan kue kering berkarakter ke Kalimantan, Surabaya, Sidoarjo dan lainnya.
Ivana mengatakan, selama bulan Ramadan jumlah pesanan kue kering berkarakter sudah meningkat lebih dari 100% dari jumlah pesanan di hari-hari biasanya. Biasanya dia hanya mendapatkan pesanan sekitar 1 lusin–2 lusin per hari. Tetapi saat ini permintaan bisa mencapai lebih dari 5 lusin per hari. Ivana membandrol harga kuenya seharga Rp 45.000 per stoplesnya.
Tapi Ivana enggan mengatakan jumlah omzet yang didapat ketika permintaan sedang tinggi seperti ini. Jika dihitung-hitung penjualan saat ini sekitar 60 stoples per hari, artinya Ivana bisa meraup omzet sekitar Rp 2,7 juta per hari atau dia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 80 juta.(sumber : kontan.co.id)

Selasa, 08 Juli 2014

HANGATNYA TAWARAN USAHA ROTI BAKAR


Menyantap roti bakar di pagi hari untuk sarapan atau  untuk camilan di sore atau malam hari sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Peminatnya pun tidak mengenal usia. Lantaran potensinya besar, banyak pelaku usaha membuka gerai roti bakar yang juga bisa digunakan sebagai tempat kongko dengan teman dan kolega.
Salah satu pelaku usaha kuliner yang menjalankan usaha itu adalah Dheny Dhelanto. Lewat bendera usaha Dapoer Roti Bakar, Dheny menjalankan usaha ini sejak tahun 2011 di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah tiga tahun berjalan, Dheny mulai menawarkan kemitraan pada Februari 2014.
Saat ini dia baru memiliki satu mitra yang berlokasi di Summarecon Serpong, Tangerang. Sedangkan gerai milik sendiri ada satu di Pasar Minggu yang juga digunakan sebagai pusat pengolahan bahan baku. Gerai ini buka selama 24 jam. Selain itu, si empunya usaha menyajikan roti dan selai yang diproduksi sendiri dengan resep rahasia turun temurun.
Bagi mitra yang tertarik berbisnis roti bakar, paket investasi yang ditawarkan sebesar Rp 175 juta. Nilai tersebut sudah termasuk biaya kerjasama namun belum termasuk sewa tempat. Putri Meriska, Supervisor Dapoer Roti Bakar, mengatakan, dengan menyiapkan investasi sebesar itu, mitra sudah mendapatkan bahan baku selama satu bulan dan peralatan masak lengkap serta pelatihan karyawan.
Harga jual roti bakar di gerai in berkisar Rp 10.000-16.000 per porsi dengan pilihan 45 varian rasa diantaranya rasa cokelat, keju, nanas, stroberi, pisang, durian, abon dan telur. Selain roti bakar, menu jajanan lain juga ada seperti pisang bakar seharga Rp 8.000-12.000  per porsi. Dapoer Roti Bakar juga menjajakan aneka minuman jus, kopi, teh dan jajanan khas kaki lima lain dengan kisaran harga Rp 7.000-15.000.
Menambah gerai baru
Lokasi usaha yang harus mitra sediakan minimal seluas 10 meter (m)x20 m yang berlokasi di dekat mal, kampus atau tempat keramaian lainnya. Jumlah pegawai yang diperlukan sekitar 10 orang. Dalam sehari, target penjualan sekitar 100 porsi roti bakar. Manajemen menghitung, mitra bisa meraup omzet hingga Rp 100 juta per bulan bila tempat usaha cukup strategis. "Pusat tidak mengutip biaya royalti, namun mitra wajib membeli bahan baku seperti roti dan selai dari pusat," kata Putri.
Karena penawaran kerjasama kemitraan masih terbilang baru, Dapoer Roti Bakar belum menargetkan terlalu banyak penambahan mitra baru. Manajemen menargetkan bisa menambah empat mitra baru di tahun ini.
Anang Sukandar, Pengamat Waralaba sekaligus Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) berpendapat, meski roti bukan makanan yang sedang tren saat ini, namun pasarnya masih tetap ada. Mitra yang berminat harus banyak belajar strategi untuk bertahan di tengah banyaknya pilihan makanan lain.
Bukan hanya dari soal menu, tapi juga penampilan dan cara menghidangkannya.  Salah satu cara belajar adalah dengan mencontoh pemain lain yang sudah bertahun-tahun berhasil mempertahankan eksistensi usaha.    n

Dapoer Roti Bakar              
Jl. Raya Pasar Minggu No.154, Jakarta Selatan    
HP: 085691607778 (sumber : kontan.co.id)