Adsense

Rabu, 27 Maret 2013

Raup Rupiah dari Bisnis Roti Bakar

TOKO ROTI, RESEP ROTI, BISNIS ROTI, USAHA ROTI, MESIN BAKERY, MESIN ROTI
Bermula dari sentilan anekdot yang dibacanya dalam sebuah majalah yang bertuliskan, “Apa perbedaan mahasiswa di Indonesia dan Singapura? Bedanya adalah mahasiswa di Indonesia sibuk mencari kerja ketika lulus, sedangkan mahasiswa di Singapura sibuk membuka lapangan kerja.”
Tersentil oleh sebait anekdot tersebut, Akmal Junmiadi seorang mahasiswa jurusan Manajemen di Universtitas Negeri Jakarta (UNJ) mencoba memulai terjun ke dunia bisnis.
Bisnis yang ia geluti saat ini adalah bisnis kuliner, yaitu roti bakar. Usaha yang ia rintis bersama 2 temannya dinamakan “Roti Bakar Pemuda Since 1434” Alasannya penggunaan nama terbut adalah kedainya memang berada di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur dan yang terlibat dalam usaha ini adalah para pemuda yang masih mahasiswa.
Tidak hanya itu Akmal mempunyai misi untuk masa depan di balik usaha mereka, yaitu mengembangkan potensi pemuda yang masih memiliki semangat untuk membangun bangsa terutama di bidang perekonomian.
Mungkin anda bingung mengapa Roti Bakar Pemuda sudah ada sejak 1434.
"Memang benar kedai roti bakar ini didirikan tahun 1434 Hijriah,” tandas Akmal seperti dilansir Pelita Online.
Menurutnya, itu salah satu strategi pemasaran. Modal awal untuk membangun usaha ini, Akmal menggelontorkan dana Rp 15 juta yang didapatkan dari beberapa investor.
“Modal yang paling penting dalam bisnis sebenarnya adalah tekad dan kemauan, saya sudah pernah gagal membuka usaha percetakan karena kebakaran. Tetapi, kalau dulu saya menyerah pasti tidak akan ada hari ini, tidak akan Roti Bakar Pemuda," ungkapnya.
Menu-menu yang disajikan namanya cukup unik. Beberapa menu andalannya adalah Roti Bakar Nusantara, Bule dan Negro. Kisaran harga menu cukup terjangkau mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 15.000.

Minggu, 24 Maret 2013

Bisnis Roti dengan Modal Rp 100.000

TOKO ROTI, RESEP ROTI, BISNIS ROTI, USAHA ROTI, MESIN BAKERY, MESIN ROTI
FIKRI-TEKNIK.com - Semenjak dulu, Ambar Murtilina (38) memang bercita-cita menjadi pengusaha sukses. Tetapi semua itu baru terwujud setelah ia lulus kuliah dan bekerja di perusahaan swasta. Lina menimba ilmu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4 dengan Jurusan Tata Boga di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Setelah lulus sekolah, Lina -begitu perempuan ini disapa- melanjutkan ke Akademi Perhotelan di Universitas Sahid, Jakarta. Berbeda dengan teman-temannya, Lina tergolong mahasiswa yang tak betah berdiam diri. Waktu senggang kuliah ia pakai untuk bekerja di salah satu pasar swalayan sebagai tenaga marketing. Keluwesan dan ketekunan inilah yang membuat Lina cepat mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah.

Ia bekerja di perusahaan bakery ternama yang memproduksi donat. Namun begitu, ia merasa tidak betah. Pasalnya, perusahaan tersebut menempatkan Lina pada posisi marketing. “Padahal saya lebih suka di bagian produksi donat,” jelasnya.

Setahun kemudian Lina pun mengundurkan diri dari pekerjaannya. Ia bertekad untuk memulai bisnis. “Yang terpikir saat itu hanyalah bisnis warung nasi,” jelasnya. Tanpa pikir panjang, Lina pun membuat warung nasi tak jauh dari rumahnya. Namun sayang, bisnis ini hanya bertahan enam bulan. Warung nasinya tutup dan ia pun merugi.

Lina tidak menyerah. Pada tahun 2009 ia mendapat kabar mengenai pelatihan cara pembuatan roti di UKMKU asuhan Wulan Ayodya. “Kebetulan saya memang suka dengan roti, dan saya ingin tahu bagaimana cara pembuatannya,” ceritanya.
Dari situlah kemudian Lina berpikir untuk membangun bisnis roti. Menurutnya, roti itu makanan yang disukai oleh semua orang, dari anak kecil sampai orang dewasa. “Tapi, bukan berarti membuat bisnis roti itu mudah. Apalagi saya merupakan pendatang baru yang harus bersaing dengan merek roti lainnya,” jelasnya.

Lina pun membuat pembeda di bisnisnya ini. Ia membuat roti tanpa bahan pengawet dan harga yang murah. “Karena setahu saya saat ini banyak roti yang menggunakan bahan pengawet, dan harganya mahal. Nah, saya ingin beda dari yang lain,” tuturnya.

Bisnis roti Lina resmi berdiri pada 4 Maret 2009 dengan modal Rp 100.000. Uang itu ia belikan untuk terigu dan aneka selai. “Ternyata uang Rp 100.000 itu bisa untuk membuat roti selama seminggu,” jelasnya.
Lina baru tahu ternyata membuat roti tidak memerlukan banyak terigu. Di hari pertama produksi misalnya, ia hanya menghabiskan 1 kg tepung. “Dari 1 kg tepung itu saya bisa membuat 45 buah roti,” ucapnya.

Terus berkembang
Setiap hari, produksi roti Lina semakin bertambah. Dari 1 kg per hari, terus bertambah hingga 10 kg per hari. Roti-roti yang sudah diproduksi ia kirim ke warung-warung terdekat untuk dijual. Di sinilah Lina kerap mendapatkan cobaan. Roti buatannya kerap ditolak. Apalagi ketika mendengar roti tersebut dibuat di rumah. “Hah, roti rumahan? Pasti aneh rasanya,” begitu kata orang-orang pada awal ia menitip jual roti.

Para pemilik warung selama ini juga sudah terbiasa dengan roti buatan pabrik. “Ketika mendengar roti rumahan mereka langsung (menganggapnya) aneh,” jelas Lina. Dari 15 warung yang didatangi olehnya, hanya lima warung yang bersedia dititipi roti. Padahal Lina sudah memberikan contoh roti untuk dicoba secara cuma-cuma. “Namun mereka tetap tidak mau,” katanya.

Lina tak mau putus asa. Ia tetap mencari warung-warung lain yang mau menerima roti buatannya. Dari 20 roti yang dititipkan di satu warung, hanya satu atau dua roti yang laku. Selebihnya si pemilik warung memulangkan roti-roti tersebut. Kondisi ini tak berjalan lama. Lina justru semakin bangkit dan terus memperbaiki kualitas rasa roti tersebut. Hasilnya sangat mengejutkan.
Roti-roti itu habis terjual. Sampai-sampai si pemilik warung meminta Lina untuk mengirimkan kembali roti-roti tersebut. Berhubung banyak permintaan, akhirnya warung-warung yang sempat menolak roti buatan Lina pun berubah pikiran. “Mereka segera menghubungi saya dan minta dikirim roti,” ceritanya sambil tersenyum.

Berhubung permintaan semakin tinggi, Lina pun mulai keteteran. “Setiap hari saya mendapat telepon bertubi-tubi, pesannya hanya satu: mereka minta dikirimi roti segera,” kata perempuan kelahiran Jakarta, 2 Juni 1974 ini.
Mau tidak mau, Lina pun mengganti cara produksi roti tersebut. Ia mulai memproduksi dengan jumlah yang besar. Tak hanya itu, ia juga mengemas roti-roti itu dalam plastik bening agar terjaga kebersihannya. Setiap mengantar roti Lina akan bertanya kepada pemilik warung, apa saja kekurangan pada produknya. “Dari situ saya terus belajar dan belajar untuk menghasilkan roti yang lezat,” jelasnya.

Ia juga membuat inovasi dalam varian rasa roti. Tak hanya roti cokelat, kacang hijau, kelapa, dan stroberi, ia juga membuat roti piza. Roti berbentuk makanan khas Italia ini dibuat mungil. Rencananya ia akan memproduksi massal roti piza setelah Lebaran tahun ini.
“Awalnya coba-coba tapi ternyata peminatnya banyak,” tuturnya sabil tersenyum.
Tak hanya varian rasa yang akan dikembangkan oleh Lina, ia juga menargetkan distributor roti-roti buatannya. “Kalau bisa tahun ini 70 warung yang menjual roti buatan saya. Saya yakin pasti berhasil,” tutupnya.

Kamis, 21 Maret 2013

Tweet Pie, Buku Kumpulan Resep 140 Karakter

Ada kabar gembira bagi Anda yang memiliki hobi masak, sekaligus menjadi 'pecandu' jejaring sosial Twitter. Sebuah buku yang diberi judul "Tweet Pie" mengumpulkan sejumlah resep, yang tiap resep terdiri dari kata dengan jumlah maksimum 140 karakter, yang merupakan ciri khas Twitter.

toko roti, mesin roti, bisnis roti, mesin bakery, alat roti, usaha roti, kuliner, mesin roti bekas, usaha sampingan, bisnis online, bisnis sukses, restoran, hotel, mixer roti, oven roti, oven otomatis, oven lokal,proofer roti,proofer otomatis, steamer, ic board, sparkling, divider rounder, moulder,loyang roti,meja kerja,rak loyang,work table,cold showcase,dough sheeter,dough moulder.Buku resep terpendek di dunia ini memuat sejumlah resep makanan. Mulai dari makanan pembuka, makanan utama, hidangan penutup, aneka minuman, hingga makanan ringan.

Setidaknya ada 200 resep tersedia di buku ini. Namun, pihak penerbit buku sengaja membuat desain halaman sedemikian rupa, yaitu satu halaman untuk satu resep. Karena jika tidak, semua kumpulan resep itu pun bisa ditampung dalam satu halaman kertas A4.

Awalnya, buku ini terinspirasi dari sebuah survei yang mengungkap bahwa koki-selebriti Inggris, Delia Smith, menjadi koki yang paling banyak menggunakan kata dalam buku resepnya, dengan 872 kata hanya untuk sebuah resep sapi panggang. Sedangkan untuk resep yang sama, koki-selebriti lain, Nigella Lawson membutuhkan 787 kata dan Jamie Oliver membutuhkan 773 kata.

Sebuah organisasi amal di bidang makanan, FoodCycle, kemudian tergelitik untuk bertanya dalam sebuah tweet: "Bisakah Anda menciptakan resep hanya dalam 140 karakter?" demikian tweet yang ditulis FoodCycle yang bekerja sama dengan produsen makanan ringan asal Inggris Belling.

Tweeps pun kemudian menyahut tweet itu, dan mengirimkan sejumlah resep. Kumpulan resep inilah yang kemudian dihimpun dalam sebuah buku resep. Tak hanya resep, tweeps juga ikut menyumbang ilustrasi dalam buku ini.

Keuntungan dari penjualan buku ini sepenuhnya akan didonasikan untuk kegiatan amal yang dilakukan FoodCycle, yang menyebut ada setidaknya 4 juta warga Inggris kekurangan makanan dan menderita malnutrisi. Buku ini sendiri dijual secara online di situs eBay.

Senin, 18 Maret 2013

Salwa, Sate Ikan Crispy

Bisnis sate ikan ternyata cukup menjanjikan. Sate ikan tanpa tulang ini, mulanya adalah produk rumahan, namun kini berkembang dengan sistem waralaba.

alat pengembang roti, alat roti, bisnis online, bisnis roti, bisnis sukses, cold showcase, divider rounder, dough moulder., dough sheeter, hotel, ic board, kuliner, loyang roti, meja kerja, mesin bakery, mesin roti, mesin roti bekas, mesin roti murah., mixer murah, mixer roti, moulder, oven lokal, oven murah, oven otomatis, oven roti, proofer hemat daya, proofer murah, proofer otomatis, proofer room., proofer roti, rak loyang, restoran, rotary oven, sparkling, steamer, steamer donuts, toko roti, usaha roti, usaha sampingan, usaha rumah tangga,work tableMuhammad Toip, pemilik usaha "Salwa" sate ikan, mengaku bisnis ini adalah obsesi besarnya. Karena peluang usaha ini sangat menjanjikan, Muhammad Toip rela meninggalkan pekerjaannya yang sudah dilakoninya selama delapan di dua perusahaan. "Terakhir saya jadi kepala cabang," katanya.

Dulu Muhammad Toip menjual sate ikan secara langsung. Namun karena permintaan sangat banyak dan terutama ingin menciptakan pekerjaan buat orang lain, maka ia mencoba menggunakan sistem waralaba.

Indonesia, kata Muhammad Toip, kaya dengan ikan, namun konsumsi masyarakatnya sangat kurang. "Dengan jajanan sehat ini bisa memberikan konstribusi sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup," ujarnya.

Menu andalan "Salwa" sate ikan antara lain, kakap crispy, tuna crispy, balakutak crispy, dan udang crispy. Cara membuatnya sangat gampang. Pertama pilih ikan segar. Kemudian pilih bumbu seperti garam, lada bubuk, dan cabe merah bubuk. "Terakhir bahan dicampur dengan tepung crispy sebelum digoreng," terangnya.

Dijelaskan Muhammad Toip, selama dua tahun bisnis ini berjalan sudah 20 mitra yang bergabung. Mereka ada di Kota Bandung, Tangerang, serta Bogor.

Kamis, 14 Maret 2013

Brownies Ikan Bandeng Kreasi Mahasiswi Unhalu

Sejumlah mahasiswi yang mengenyam pendidikan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Haluoleo (Unhalu), Kendari, Sulawesi Tenggara, pandai memanfaatkan sumber daya alam daerahnya untuk pembuatan brownies. Mereka memakai ikan bandeng (Chanos chanos) sebagai bahan baku brownies.

brownies_ikan_bandengKreasi para mahasiswi Program Studi Budi Daya Perairan ini patut diacungi jempol. Melalui program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan (PKMK), mereka ingin memperkenalkan produk olahan ikan bandeng sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan rekan sebayanya. Memilih proses pengolahan bahan pangan yang terbilang unik, Yulian Syalfiana Fatuni dan beberapa temannya menyajikan makanan olahan bandeng yang sebelum ini mungkin belum pernah ada di pasaran.

Dalam tahap pembuatan brownies ikan bandeng, putri-putri bangsa ini melakukannya dengan sistematis dan penuh perhitungan agar bisa menghasilkan brownies selezat brownies panggang konvensional yang banyak beredar. Pengujian produk dilakukan melalui 2 tahap, yakni tahap uji laboratorium dan tahap uji kepuasan konsumen.

Pada tahap uji laboratorium, produk tersebut dinyatakan lolos dan layak untuk dikonsumsi karena mengandung protein sebanyak 15,64 persen, karbohidrat 46,86 oersen dan lemak 17,1 persen. Sedangkan untuk uji kepuasan konsumen parameter yang diajukan seperti tampilan, rasa, aroma dan tekstur, semuanya dinyatakan lolos dan layak untuk dipasarkan.

Karena produk terbilang baru, brownies ikan bandeng ini dijual dengan beberapa strategi pemasaran yaitu dijual melalui kantin kampus dan koperasi mahasiswa FPIK, menitipkan brownies ke toko-toko kue di daerah setempat, melakukan penjualan door-to-door, mengikuti sejumlah bazaar serta pameran. Dibanderol seharga Rp5.000 untuk kemasan kecil dan sederhana serta Rp50 ribu untuk kemasan yang lebih besar dan menarik, brownies ini diharapkan bisa menarik minat masyarakat dan meningkatkan daya konsumsi masyarakat akan ikan bandeng yang kaya nutrisi.

Senin, 11 Maret 2013

Yoghurt Kulit Pisang Kaya Manfaat

Pisang merupakan buah yang selalu tersedia melimpah di pasar, bukan jenis buah musiman dan produksinya cukup banyak. Buah tropis ini banyak dikonsumsi dalam keadaan segar oleh sebagian masyarakat, tetapi kulitnya hanya dibuang begitu saja dan ujungnya menjadi limbah.

yogurt_pisangPadahal, penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan Taiwan memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang banyak mengandung serotonin yang sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu, ditemukan pula manfaat ekstrak pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.

Melihat banyaknya manfaat yang terdapat dalam kulit pisang tersebut mendorong mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA fakultas MIPA UNY yaitu Ratna Wirawati, Manna Wassalwa, Zamzam Fatma Ambarsari, Feby Kristifany dan Anita Setyorini untuk mengolah limbah kulit pisang menjadi yoghurt.
''Kami memilih kulit pisang untuk dijadikan yoghurt karena selama ini kulit pisang hanya menjadi limbah dari pedagang gorengan dan dianggap sebagai sampah yang tidak ada manfaatnya, tetapi ternyata dapat berubah menjadi komoditas usaha yang menjanjikan,'' kata Ratna Wirawati.

Manna Wassalwa menambahkan bahwa kulit pisang mengandung karbohidrat sebesar 18,50%, vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, lemak, pektin dan air sebanyak 68,90%. ''Rata-rata setiap 100 gram daging pisang mengandung 70 gram air, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak, 27 gram pati dan 0,5 gram serat.

''Pisang juga kaya akan potassium yang berguna untuk pertumbuhan, dan juga merupakan bahan yang baik untuk diet karena mengandung kolesterol, lemak serta garam yang rendah. Pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B6, dan vitamin A,'' katanya

Cara pembuatannya, dijelaskan Feby Kristifany, pertama kali adonan yoghurt dibuat dengan takaran 1 liter cream pisang dicampur dengan 0,5 kg gula pasir lalu disterilkan atau dipasteurisasi dengan cara memanaskan adonan cream kulit pisang tersebut hingga suhu 73 derajat C selama 15 menit denga menggunakan panci, kompor dan thermometer. Langkah berikutnya, proses kulturisasi yaitu memasukkan bibit yoghurt dan susu bubuk putih.

Yang dimaksud dengan bibit yoghurt disini adalah yoghurt yang sudah jadi sebanyak 0.05 liter dan 0,25 gr susu bubuk putih ditambahkan ke dalam cream kulit pisang  yang sudah dipasteurisasi tersebut.  Cream kulit pisang yang sudah dikulturkan tersebut dihangatkah dalam suhu 45 derajat C selama 24 jam atau disebut proses inkubasi yang dilakukan dengan menggunakan kardus berventilasi, ditempeli dengan bohlam yang diatur sedemikian agar lampu bohlam tersebut mampu memberikan kehangatan kepada susu tersebut.

Kemudian cream kulit pisang diletakkan dalam kardus selama 24 jam, setelah itu yoghurt kulit pisang yang sudah jadi dimasukan ke dalam kulkas. Gagasan mahasiswa pendidikan IPA itu berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2011 bidang Kewirausahaan.

Kamis, 07 Maret 2013

Wow, Ada Kue dari Jengkol!

Fakta bahwa jengkol adalah makanan yang menghasilkan aroma yang luar biasa sudah tidak aneh lagi. Tapi fakta bahwa jengkol dijadikan bahan mentah yang bisa diolah menjadi kue mungkin terdengar aneh.

jengkolTapi tidak ada yang tidak mungkin bagi merek kue ternama di Bandung J&C Coockies. Mereka berani menggebrak pasar dengan 'Jengkies' Jengkol Coockies.

Jengkol asli? Pertanyaan itu pasti muncul di benak kita. J&C tidak main-main, mereka benar-benar membuat kue yang terbuat dari jengkol. Jengkies terbuat dari bahan baku jengkol asli yang dipadukan dengan ramuan kue kering khas citarasa J&C. Rasanya tak beda jauh dengan jengkol asli, namun aromanya tidak sekuat makanan yang terbuat dari jengkol lainnya.

"Ide awalnya dari Owner J&C, Pak Dedi. Dia senang makan jengkol. Kemana-mana suka bawa jengkol. Kadang-kadang malu, dari situ kepikiran untuk buat kue dari jengkol," jelas Corporate Secretary Lucky D Aria.

Dari rasa suka sang Owner itulah, mulai April 2011 lalu, Jengkies beredar di pasaran. Meski banyak yang sangsi dengan citarasa kue Jengkies ini, namun tak disangka kue ini cukup laku di pasaran, khususnya penggemar jengkol.

"Kita sudah membuat Jengkies sekitar 300 lusin, atau 3.600 toples. Kalau permintaan sih lebih dari itu," imbuh Lucky.

Diakui Lucky, penggemar Jengkies kebanyakan luar pulau Jawa. Sementara untuk konsumen di area pulau Jawa masih kurang. "Kebanyakan Sumatera. Bahkan orang Malaysia pada suka kue ini," terang Lucky.

Beberapa orang justru menikmati Jengkies ini dengan nasi putih seperti layaknya makan siang biasa. Anda juga tak perlu malu, Jengkies bisa dibawa kemana-mana karena hadir dalam kemasan toples hardtop dengan berat 325 gram.

Satu toplesnya dibanderol Rp 60.000. Jengkis ini cukup awet, bisa dikonsumsi hingga enam sampai delapan bulan.

Selain jengkol, J&C juga mempunyai kue unik lainnya seperti kue rujak, dan kue emping. Ke depan, Lucky mengatakan J&C akan terus berinovasi membuat kue-kue unik lainnya seperti kue durian dan kue pete.

Minggu, 03 Maret 2013

Pudding Daun Binahong; Lezat & Berkhasiat

Daun Binahong adalah tanaman obat yang berasal dari Daratan Tiongkok. Tanaman ini dikenal memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah diabetes.

binahongDengan kandungan antioksidan, asam arkobat, total fenol, dan protein yang cukup tinggi, penggunaan tanaman yang bernama latin Anredera Cordifolia ini sudah menjadi tradisi dan bukan hal baru. Saat ini, produk olahan tanaman ini hanya tersedia dalam bentuk kapsul dengan harga yang relatif mahal.

Untuk menyiasati hal tersebut, empat mahasiswa dari Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY) menciptakan inovasi baru agar para penderita diabet tetap dapat memperoleh khasiat daun Binahong.

Tim yang terdiri dari Endah Dani Puspitaningrum, Amri Handayani, Alvani Nuzul Marfu’ah, dan Ari Nurlitawati ini pun menciptakan produk olahan berbahan baku daun Binahong dalam bentuk puding yang diberi nama Deralia's Pudding.

"Pemberian nama Deralia's Pudding diambil dari singkatan nama ilmiah Daun Binahong. Sementara untuk rasa, tersedia dalam tiga varian, yakni original, melon, dan pandan," kata Amri. Demikian dilansir dari situs UNY.

Sementara, untuk membuat puding sehat bagi penderita diabet ini, tergolong cukup mudah. Bahan-bahan yang diperlukan, yakni satu kilogram (kg) daun Binahong, satu bungkus agar-agar bubuk, 1/2 kg madu, air, dan perasa makanan dengan rasa melon maupun pandan secukupnya.

"Pertama, daun Binahong dicucui bersih. Kemudian, campurkan dengan air. Remas-remas daun Binahong tersebut, lalu disaring," kata Alvani.

Langkah selanjutnya, sama seperti membuat agar-agar pada umumnya. "Daun Binahong yang sudah diperas dan disaring, campurkan dengan agar-agar bubuk dan madu dalam sebuah panci. Panaskan di atas kompor sambil diaduk-aduk hingga mendidih. Kemudian, tambahkan perasa secukupnya. Tuang adonan tersebut dalam cetakan, diamkan sebentar, dan masukkan ke dalam lemari pendingin," ujar menambahkan.