Bermula dari sentilan anekdot yang
dibacanya dalam sebuah majalah yang bertuliskan, “Apa perbedaan
mahasiswa di Indonesia dan Singapura? Bedanya adalah mahasiswa di
Indonesia sibuk mencari kerja ketika lulus, sedangkan mahasiswa di
Singapura sibuk membuka lapangan kerja.”
Tersentil oleh sebait anekdot
tersebut, Akmal Junmiadi seorang mahasiswa jurusan Manajemen di
Universtitas Negeri Jakarta (UNJ) mencoba memulai terjun ke dunia
bisnis.
Bisnis yang ia geluti saat ini
adalah bisnis kuliner, yaitu roti bakar. Usaha yang ia rintis bersama 2
temannya dinamakan “Roti Bakar Pemuda Since 1434” Alasannya penggunaan
nama terbut adalah kedainya memang berada di Jalan Pemuda, Rawamangun,
Jakarta Timur dan yang terlibat dalam usaha ini adalah para pemuda yang
masih mahasiswa.
Tidak hanya itu Akmal mempunyai
misi untuk masa depan di balik usaha mereka, yaitu mengembangkan potensi
pemuda yang masih memiliki semangat untuk membangun bangsa terutama di
bidang perekonomian.
Mungkin anda bingung mengapa Roti Bakar Pemuda sudah ada sejak 1434.
"Memang benar kedai roti bakar ini didirikan tahun 1434 Hijriah,” tandas Akmal seperti dilansir Pelita Online.
Menurutnya, itu salah satu strategi
pemasaran. Modal awal untuk membangun usaha ini, Akmal menggelontorkan
dana Rp 15 juta yang didapatkan dari beberapa investor.
“Modal yang paling penting dalam
bisnis sebenarnya adalah tekad dan kemauan, saya sudah pernah gagal
membuka usaha percetakan karena kebakaran. Tetapi, kalau dulu saya
menyerah pasti tidak akan ada hari ini, tidak akan Roti Bakar Pemuda,"
ungkapnya.
Menu-menu yang disajikan namanya
cukup unik. Beberapa menu andalannya adalah Roti Bakar Nusantara, Bule
dan Negro. Kisaran harga menu cukup terjangkau mulai dari Rp 3.000
hingga Rp 15.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berikan kritik dan saran untuk artikel ini. Terima kasih telah membaca artikel saya.